Kopi Lahir dari Budaya Islam, tapi Warga Mekkah Pernah Dilarang Ngopi

5 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebiasaan minum kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang di masa kini. Melewati hari tanpa secangkir kopi terasa seperti ada yang kurang.

Di Indonesia, kebiasaan ini terlihat dari meningkatnya konsumsi kopi di kalangan masyarakat serta menjamurnya gerai-gerai kopi di berbagai sudut kota. Bagi para penikmat kopi, ada baiknya mengucapkan terima kasih kepada dunia Islam. Sebab melalui merekalah kopi pertama kali diperkenalkan sebagai minuman di dunia.

Kopi pertama kali diperkenalkan sebagai minuman pada abad ke-13 oleh kelompok sufi Shadhiliyya asal Yaman. Ketika berkelana di Ethiopia, mereka sukses mengolah biji kopi menjadi bubuk. Lalu menyeduhnya sebagai minuman. 

Saat pulang kampung ke Yaman, mereka kemudian memperkenalkannya ke masyarakat. Dari sini orang-orang mengenal minuman pahit berwarna hitam itu sebagai qahwa. Qahwa dianggap orang sakti sebab bisa membuat mata terjaga sepanjang malam tanpa rasa kantuk.

Dalam Uncommon Grounds: The History of Coffee and How It Transformed Our World (2010) diceritakan, popularitas kopi kemudian makin tersebar pada abad ke-15. Yaman yang dilintasi banyak peziarah dan pedagang membuat kopi menyebar ke berbagai negara di Timur Tengah, Eropa dan Afrika. 

Popularitas ini berbanding lurus dengan kepiawaian masyarakat mengolah kopi. Ada yang menambahkan gula. Lalu, ada juga yang mendirikan gerai-gerai kopi. Dari sini, kata qahwa diserap ke berbagai bahasa. Ada yang menjadi coffee hingga kopi. 

Biasanya, orang-orang minum kopi sembari melakukan kegiatan lain, seperti diskusi, beribadah, hingga ngobrol-ngobrol santai. Contoh terakhir yang kemudian membuat gerah penguasa Mekkah pada tahun 1511. 

Saat itu, penguasa Mekkah melihat banyak warga menjadi tak produktif akibat minum kopi, apalagi bagi mereka yang mendatangi gerai minum kopi. Mereka jadi asyik ngobrol dan gosip, tapi tak pernah kerja. Apalagi, topik obrolan seringkali menggunjing pemerintah.

Atas dasar ini, penguasa Mekkah Khair-Beg mengeluarkan fatwa haram atas kopi. Dengan demikian, warga tak boleh minum kopi dan seluruh rumah kopi di Mekkah harus tutup. Meski begitu, fatwa haram tak berjalan baik. Warga yang sudah tahu dan kecanduan kopi tetap diam-diam meminumnya. 

Pada akhirnya, fatwa hanya menjadi angin lalu saja. Terlebih, pada waktu bersamaan, kopi makin tersebar luas. Para pedagang dari berbagai wilayah dunia turut menjadikan kopi sebagai komoditas jual-beli, sehingga makin banyak orang di dunia merasakan nikmatnya secangkir kopi. 

Di Indonesia, kopi baru diperkenalkan para pedagang Belanda pada tahun 1700-an. Orang-orang Belanda membawa bibit kopi dan melakukan penanaman di beberapa wilayah yang cocok buat tumbuh kembang kopi. Dari sini, muncul kopi-kopi khas Indonesia dengan cita rasa berbeda. Ada kopi Bali, kopi Gayo, kopi Toraja dan sebagainya. 


(mfa/mfa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Preventive Care Jadi Arah Baru Bisnis Layanan Kesehatan

Next Article Waktu Terbaik Minum Kopi Agar Tak Cepat Mati Muda

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |