Konflik India-Pakistan Makan Korban Baru: Maskapai Penerbangan

12 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai India seperti Air India dan IndiGo diprediksi bakal menghadapi lonjakan biaya operasional dan waktu tempuh lebih lama setelah Pakistan menutup wilayah udaranya untuk penerbangan India. Langkah ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan kedua negara pasca serangan militan mematikan di Kashmir.

India menuding unsur dari Pakistan terlibat dalam serangan pada Selasa lalu, yang menewaskan 26 pria di daerah Pahalgam, Kashmir India. Pakistan sendiri membantah tuduhan tersebut.

Sebagai respons, kedua negara yang memiliki senjata nuklir ini saling memberlakukan sanksi. India bahkan menangguhkan sementara perjanjian penting terkait pembagian air sungai dengan Pakistan.

Menurut data dari Flightradar24, maskapai internasional tidak terdampak, namun maskapai nasional India seperti Air India dan IndiGo sejak Kamis malam (25/4/2025) sudah mulai mengalihkan rute penerbangan ke New York, Azerbaijan, dan Dubai, yang biasanya melintasi wilayah udara Pakistan,

Bandara Indira Gandhi di New Delhi, salah satu bandara tersibuk di dunia, menjadi yang paling terdampak. Biasanya, penerbangan dari New Delhi ke Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Utara melewati jalur udara Pakistan.

Berdasarkan data Cirium Ascend, Air India, Air India Express, dan IndiGo memiliki sekitar 1.200 penerbangan internasional dari New Delhi yang dijadwalkan pada April ini.

Seorang eksekutif industri penerbangan India yang enggan disebutkan namanya mengatakan, penerbangan Air India dari New Delhi ke Timur Tengah kini membutuhkan tambahan waktu sekitar satu jam. Artinya, konsumsi bahan bakar akan meningkat, kapasitas kargo berkurang, dan biaya operasional membengkak. Diketahui, biaya bahan bakar dan minyak bisa mencapai 30% dari total biaya operasional maskapai.

Penerbangan Dibatalkan dan Penyesuaian Jadwal Kru

IndiGo mengumumkan sekitar 50 rute internasional akan mengalami sedikit penyesuaian. Selain itu, IndiGo juga membatalkan penerbangan ke Almaty mulai 27 April hingga setidaknya 7 Mei, serta ke Tashkent mulai 28 April hingga 7 Mei.

Maskapai-maskapai India yang sebelumnya sudah menghadapi tantangan akibat keterlambatan pengiriman pesawat dari Boeing dan Airbus kini harus menyesuaikan ulang jadwal penerbangan dan kru.

Seorang pilot maskapai India mengatakan kepada Reuters bahwa penutupan wilayah udara Pakistan ini akan memaksa maskapai menghitung ulang jam terbang yang diizinkan, serta menyusun ulang daftar tugas kru dan pilot.

Data dari FlightAware menunjukkan penerbangan IndiGo 6E1803 dari New Delhi ke Baku pada Kamis harus menempuh jalur memutar melewati Gujarat, Laut Arab, dan Iran sebelum akhirnya tiba di Azerbaijan dalam waktu 5 jam 43 menit. Padahal, sehari sebelumnya saat masih melewati Pakistan, penerbangan itu hanya memakan waktu 5 jam 5 menit.

Pakistan menetapkan larangan penggunaan wilayah udaranya hingga 23 Mei 2025. Sebagai catatan, pada 2019 lalu, India pernah mengungkapkan, penutupan wilayah udara Pakistan selama sekitar lima bulan menyebabkan kerugian minimal US$64 juta (sekitar Rp1 triliun) bagi Air India, IndiGo, dan maskapai India lainnya.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pakistan & India Siaga Perang - Omset Pedagang Mangga Dua

Next Article Malapetaka Hantam AS, Penerbangan Lumpuh-Korban Jiwa Berjatuhan

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |