4 hours ago
1
Depok, CNBC Indonesia - Penelitian terbaru dari Universitas Indonesia (UI) mengungkap kombinasi ekstrak herbal dan gelombang suara, termasuk bacaan Al-Qur'an, berpotensi efektif dalam melawan bakteri penyebab demam tifoid, Salmonella typhi (S. typhi). Temuan ini merupakan hasil penelitian Dr. dr. Agus Rahmadi, M.Biomed, M.A., M.Si., Ph.D., dari Fakultas Farmasi UI.
Menurut Dr. Agus, demam tifoid masih menjadi ancaman kesehatan serius di Indonesia. Ini terutama di daerah dengan sanitasi yang kurang memadai.
"Antibiotik selama ini menjadi pengobatan utama, tetapi meningkatnya resistensi bakteri menuntut alternatif pengobatan yang lebih aman dan efektif," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima CNBC Indonesia, Senin (17/3/2025).
Di bawah bimbingan Prof. Dr. apt. Berna Elya, M.Si. dan Prof. Dr. apt. Herman Suryadi, M.S., penelitian ini berfokus pada efektivitas ekstrak Curcuma domestica (kunyit) dan Andrographis paniculata (sambiloto).
Kunyit dikenal memiliki sifat antiinflamasi, antioksidan, dan antibakteri, sementara sambiloto mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Penelitian menemukan ekstrak dan fraksi dari kedua tanaman ini memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. typhi, dengan efektivitas yang bervariasi berdasarkan jenis fraksi dan konsentrasinya.
Selain meneliti tanaman herbal, Dr. Agus juga mengeksplorasi pengaruh gelombang suara, termasuk bacaan Al-Qur'an dan musik klasik, terhadap efektivitas antibakteri ekstrak herbal.
"Kombinasi ekstrak herbal dengan gelombang suara, terutama bacaan Al-Qur'an, menunjukkan peningkatan signifikan dalam aktivitas antibakteri," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa penggunaan gelombang suara dapat memperkuat efek terapeutik herbal sebagai agen antibakteri alami.
Dengan temuan ini, Dr. Agus menegaskan bahwa bacaan Al-Qur'an tidak hanya memiliki nilai spiritual, tetapi juga potensi dalam dunia kesehatan.
"Di bulan Ramadhan, di mana bacaan Al-Qur'an sering diperdengarkan, ini bisa menjadi cara untuk menggabungkan kesehatan fisik dan spiritual," ungkapnya.
Penelitian ini membuka peluang besar dalam pengembangan obat herbal berbasis ilmiah untuk menangani infeksi bakteri. Pendekatan ini memberikan alternatif bagi masyarakat yang mencari solusi selain antibiotik konvensional, sekaligus menginspirasi metode pengobatan holistik yang menggabungkan ilmu medis, herbal, dan spiritual dalam meningkatkan kualitas hidup.
Hasil riset ini juga menjadi langkah positif menuju solusi kesehatan yang lebih berkelanjutan, sejalan dengan meningkatnya tren penggunaan obat herbal di dunia medis. Dengan bukti ilmiah yang semakin kuat, diharapkan kombinasi herbal dan terapi suara dapat menjadi bagian dari strategi pengobatan masa depan yang lebih efektif dan aman.
(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:
