Kepala MAN IC Tapsel: Pendidikan Harus Memperhatikan Jasmani Dan Rohani

1 month ago 14
PendidikanSumut

10 Agustus 202510 Agustus 2025

 Pendidikan Harus Memperhatikan Jasmani Dan Rohani Kepala MAN IC Tapsel Abdul Hakim Siregar, S.Pd.I, M.Si serta Danyon C Brimob Polda Sumut Kompol Zaenal Muhlisin, salam komando pada pembukaan Pelatihan Jasmani, Bela Negara dan Cinta Tanah Air siswa MAN IC Tapsel di Mako Yon C Brimob Polda Sumut, Minggu (10/8/2025). Waspada.id/ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

TAPSEL (Waspada.id) : Kepala Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Tapanuli Selatan (Tapsel) Abdul Hakim Siregar, S.Pd.I, M.Si mengatakan, dalam melahirkan generasi muda yang cerdas dan berkarakter, pendidikan seharusnya memperhatikan pengembangan jasmani dan rohani.

“Ini saya kira persoalan serius pendidikan Indonesia dari tingkat dasar hingga menengah, karena kebanyakan pendidikan Indonesia mengutamakan aspek akademik dan intelektual atau sebaliknya agamis,” Kata Kepala MAN IC Tapsel Abdul Hakim Siregar, S.Pd.I, M.Si usai penutupan pelatihan dan pembinaan siswa di Mako Yon C Brimob Polda Sumut, Minggu (10/8/2025).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Dijelaskan, banyak istilah yang dipakai untuk penguatan pendidikan jasmani dan rohani, seperti kecerdasan fisik (PQ), intelektual (IQ), emosi (EQ), dan spiritual (SQ).Kemudian ada juga istilah pendidikan karakter dan budi pekerti.

Kepala MAN IC Tapsel Abdul Hakim Siregar, S.Pd.I, M.Si bersama guru MAN IC foto bersama dengan Danyon C Brimob Polda Sumut Kompol Zaenal Muhlisin. Waspada.id/ist.

“Masalahnya, jika pendidikan Spartian misalnya mengutamakan fisik, sedangkan Athena menjadikan warga negara yang baik, dan Mesir Kuno religiusitas, kini, setiap ada istilah baru dalam tujuan pendidikan, tujuan pendidikan lama dihapus (terabaikan),” jelas Abdul Hakim.

Menurutnya, masalah pendidikan sedemikian kompleks dan menyangkut jamak aspek, sehingga pemerintah berupaya membenahi pendidikan dengan delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Untuk menjawab tantangan pendidikan tersebut, Abdul Hakim Siregar sejak diangkat jadi Kepala MAN IC Tapsel beberapa tahun yang lalu berupaya memadukan pendidikan akademik (rohani) dan jasmani (fisik) terhadap peserta didik MAN IC Tapsel.

“Inilah yang dikomunikasikan dengan Batalyon C Sat Brimob Polda Sumut, sejak tahun 2022, 2023, 2024 dan kini 2025 untuk melatih fisik, bela negara, dan cinta tanah air peserta didik MAN IC Tapsel dan output nya cukup membanggakan,” tuturnya.

Siswa Disiplin Dan Percaya Diri

Kolaborasi dengan Batalyon C Sat Brimob Polda Sumut, yang sudah berlangsung 4 tahun, ungkap Abdul Hakim, telah meningkatkan disiplin dan jiwa nasionalisme siswa MAN IC Tapsel. “Pada awal latihan banyak siswa yang kaget atas ketatnya disiplin dalam pelatihan, namun mereka mangaku pelatihan tersebut sangat baik bagi masa depan mereka,” ujar Abdul Hakim.

Sebagimana diungkapkan siswa MAN IC Tapsel yang ikut pelatihan, Namira Khorun Nisa Harahap, Sifa Elia Rahma Nasution, Fuad Davi Halomoan, Arif Nurdin Rambe, Lia Lubis dan Bintang Rizky Harapap bahwa setiap tindakan dalam hidup pasti ada konsekuensinya.

Suasana pembinaan terhadap siswa MAN IC Tapsel di Mako Batalyon C Brimob Polda Sumut. Waspada.id/ist

Salah satu contoh disiplin yang diterapkan dalam pelatihan yakni makan harus cepat dengan hitungan waktu dan harus habis. Kemudian harus kompak dan sigap dalam menjalankan latihan. Dengan adanya pelatihan itu, siswa MAN IC makin disiplin dan percaya diri.

Abdul Hakim meyakinkan bahwa kekuatan ilmu dan jasmani (fisik) ada landasan Qur’ani-nya, sebagaimana terdapat dalam kisah Thalut diangkat menjadi pemimpin karena dua kriteria: kuat ilmu dan fisik (basthatan fil ilmi wal jismi, QS. Al-Baqarah: 247).

“Meskipun dalam konteks ayat kebutuhan perang, kedigdayaan ilmu diakui oleh siapapun, suku, etnis, budaya, agama, dan semua bangsa,” ucap Kepala MAN IC Tapsel yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPW PGMI (Dewan Pimpinan Wilayah Pengurus Guru Madrasah Indonesia) Sumatera Utara

Sebagai penganut dan pengikut Tarekat Sunan Anbia, Hakim mengungkapkan, sebagaimana diajarkan gurunya, Prof KH. Yudian Wahyudi, mendoakan siswanya agar mencapai ilmu, dapat rezeki sekaliber konglomerat, dan jadi pemimpin bangsa, maka siswa MAN IC Tapsel melakukan shalat hajat dan membaca ayat kursi sebagai bagian dari kebiasaan. (id46)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |