Jakarta, CNBC Indonesia -Kasus flu yang dijuluki "super flu" kembali merebak dan memicu kewaspadaan di Eropa dan Amerika. Para ahli memperingatkan virus ini berpotensi meluas ke negara lain pada musim dingin tahun ini.
Melansir RTL Nieuws, ahli flu Ted van Essen memperkirakan akan terjadi epidemi flu lagi musim dingin ini.
"Dalam beberapa tahun terakhir, satu-satunya waktu kita tidak mengalami epidemi flu adalah selama pandemi virus corona, karena semua tindakan pencegahan yang diterapkan. Tetapi Anda bisa yakin akan ada epidemi lain musim dingin ini," ujar Ted van Essen dikutip dari NL Times, Sabtu (27/12/2025).
Ahli imunologi Ger Rijkers menjelaskan virus flu ini memiliki sejumlah varian signifikan yang membuat vaksin flu tahun ini tidak dapat menangkal flu tersebut.
"Ini adalah mutasi dari virus H3N2 dan disebut "super flu" oleh sebagian orang," ujarnya.
Gejala Super Flu
Super flu biasanya membutuhkan waktu 3 hingga 4 hari untuk mulai menunjukkan gejala. Gejala umum meliputi demam, sakit kepala, mual, dan rasa tidak enak badan secara umum.
Virus ini lebih berbahaya bagi orang lanjut usia, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan orang dengan tingkat kebugaran rendah. Kelompok-kelompok ini lebih rentan terhadap penyakit pembuluh darah dan memiliki risiko serangan jantung yang lebih tinggi.
Meskipun vaksin flu tidak memberikan perlindungan optimal tahun ini, vaksin ini tetap melindungi dari penyakit serius.
"Vaksinasi flu tentu direkomendasikan untuk orang-orang dengan kondisi jantung atau paru-paru, atau orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah."
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

3 hours ago
3

















































