Kapal China Terciduk Melintas di 'Gerbang NATO', Geng AS Waspada

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah kapal riset milik Angkatan Laut China terpantau melintasi Selat Gibraltar menuju Samudra Atlantik pada Sabtu (28/6/2025) sore waktu setempat. Fenomena tersebut menandai langkah terbaru Beijing dalam memperluas jangkauan militernya hingga ke perairan strategis dekat negara-negara anggota NATO.

Kapal survei samudra jauh Tipe 636 milik China dilaporkan bergerak ke arah barat dari Mediterania, memasuki Samudra Atlantik melalui Selat Gibraltar. Keberadaan kapal ini dipotret dan dilaporkan oleh Daniel Ferro, seorang pengamat maritim yang berbasis di Gibraltar.

"Ini jelas bukan pemandangan biasa. Kapal riset China berada sangat jauh dari pangkalannya," tulis Ferro di platform X, seperti dikutip Newsweek pada Selasa (1/7/2025).

Kapal jenis ini diketahui mengumpulkan data oseanografi dan meteorologi yang penting untuk pembuatan peta laut dan pengembangan sistem prakiraan, menurut laporan dari U.S. Naval War College. Namun, misi spesifik kapal tersebut di Atlantik belum diketahui, termasuk apakah akan singgah di pelabuhan mana pun selama penempatannya.

Langkah China ini terjadi tak lama setelah Amerika Serikat mengerahkan kelompok tempur yang dipimpin kapal induk USS Gerald R. Ford dari Pangkalan Angkatan Laut Norfolk, Virginia. Kapal induk terbesar di dunia itu mulai menjalankan penempatan rutin di Eropa sejak 24 Juni lalu.

"Kekuatan kami siap menjalankan operasi multidomain yang berkelanjutan, kapanpun dan di manapun ditugaskan, untuk menjaga keamanan dan stabilitas," kata Laksamana Muda Paul Lanzilotta, komandan Grup Serang USS Gerald R. Ford, dalam pernyataan resminya.

Sebelumnya, pada awal tahun ini, armada tiga kapal China juga menyelesaikan misi luar negeri selama 339 hari, mencakup misi pengawalan, kunjungan pelabuhan, hingga latihan perang di kawasan Asia, Afrika, dan Eropa.

Laporan Naval War College menyebutkan ekspansi geografis operasi militer China menuntut kemampuan navigasi dan pemahaman lingkungan laut yang lebih luas. "Angkatan Laut China, seperti halnya Angkatan Laut AS, memiliki korps meteorologi dan kelautan yang mendukung armada dalam memahami medan pertempuran laut baru," tulis laporan tersebut.

Selat Gibraltar sendiri merupakan jalur laut vital yang dilalui sekitar 300 kapal setiap hari dan menjadi titik strategis yang sering dilintasi armada NATO. Kehadiran kapal China di wilayah ini dipandang sebagai sinyal kuat Beijing untuk menunjukkan kekuatan dan ambisi globalnya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Putin Girang Trump Salahkan Nato-Ukraina Soal Invasi Rusia

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |