Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menggelontorkan berbagai stimulus perekonomian hingga akhir 2025, di antaranya melalui penyaluran berbagai bentuk program bantuan sosial atau bansos.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, berbagai bantuan sosial itu akan terus digelontorkan pada sisa akhir tahun ini, yakni November-Desember 2025.
"Semua baru digelontorkan menuju November-Desember 2025," kata Airlangga di Istana Negara, Jakarta, beberapa waktu lalu, dikutip Jumat (7/11/2025).
Bansos yang dikeluarkan pemerintah pada akhir tahun ini di antaranya dalam bentuk Program Keluarga Harapan atau PKH tahap 4. Program bansos ini berupa uang kepada keluarga miskin, tidak mampu, dan/atau rentan terhadap risiko sosial berdasarkan penetapan pejabat yang menangani pelaksanaan PKH.
Kategori penerima dan Indeks PKH umumnya mencakup keluarga yang tergolong sangat miskin dan memiliki beberapa kategori, seperti ibu hamil/nifas, anak-anak sekolah (SD, SMP, SMA/sederajat), penyandang disabilitas berat, dan lansia.
Penerima manfaat harus memenuhi persyaratan dan terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau yang sudah dirubah menjadi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Untuk mengetahui apakah Anda termasuk ke dalam pihak penerima bansos ini dapat melakukan cek di laman resmi Kemensos https://cekbansos.kemensos.go.id/. Bila tidak termasuk penerima bansos ini akan muncul notifikasi "Tidak Terdaftar Peserta/PM).
Nominal bantuan PKH berbeda-beda tergantung kategori penerima. Berikut rincian bantuan PKH yang cair tiap tiga bulan:
- Ibu hamil: Rp750.000 per tahap
- Anak usia dini: Rp750.000 per tahap
- Anak SD: Rp225.000 per tahap
- Anak SMP: Rp375.000 per tahap
- Anak SMA: Rp500.000 per tahap
- Lansia dan disabilitas berat: Rp600.000 per tahap
Selain PKH, adapula bantuan langsung tunai sementara atau BLTS senilai Rp 900 ribu secara total untuk keperluan tiga bulan. Program ini menyasar 4 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dari target total penerima bansos sebanyak 35 juta KPM.
BLTS dengan total nilai Rp31,54 triliun akan difokuskan untuk KPM di desil 1 sampai 4 DTSEN. Rinciannya sebesar Rp 300 ribu per bulan untuk tiga bulan, yang akan dicairkan sekaligus sebesar Rp 900 ribu.
Adapula program bansos dalam bentuk Bantuan Pangan Non Tunai alias BPNT tahap 4 yang cair pada akhir tahun ini. Bantuan ini diberikan dalam bentuk bahan pangan pokok senilai Rp200.000 per bulan selama tiga bulan. Sehingga penerimaan akan mengantongi dana Rp 600.000, tergantung jadwal distribusi tiap daerah.
Terakhir, bansos yang digelontorkan pada akhir tahun ini, tepatnya sejak Oktober-November 2025 ialah bantuan beras 10 kg ditambah minyak goreng 2 liter. Dengan demikian, untuk dua bulan penyaluran, Oktober dan November, setiap penerima akan menerima total 20 kilogram beras dan 4 liter minyak goreng.
(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut Uji Coba Digitalisasi Bansos, Banyuwangi Jadi Percontohan

2 hours ago
2

















































