Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia mendapat berkah dari kebijakan Presiden AS Donald Trump yang memberlakukan tarif tinggi untuk produk impor China. Kepala Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal Tjertja Karja Adil menyebut ada sejumlah perusahaan yang bakal merelokasi pabriknya ke Kendal.
"Trend kita dapat blessing gitu ya. Begitu Trump ini naik gitu, nggak 1, 2, 3 tenant investor asing ke kita, yang datang ke kantor saya ngomong, pak kami prepare untuk relokasi pabrik-pabrik kami yang di China itu masuk Kendal gitu," kata Tjertja dalam konferensi pers Sewindu KEK Kendal, dikutip Jumat (28/2).
Keputusan untuk merelokasi pabrik karena kekhawatiran produk yang dibuat di China tidak bisa lagi bersaing di pasar Amerika Serikat. Perang dagang antara Trump dan Presiden China Xi Jinping bisa membawa berkah bagi kawasan ekonomi dalam negeri.
"Ketika Trump naik, mereka enggak berkutik, kalau dari pabrik Cina, pabriknya itu udah kena tarif tinggi pasti ya. Enggak bisa jualan bahasa mereka," sebut Tjertja.
Namun para investor asing juga perlu ada 'pemanis' agar benar-benar mau masuk ke pasar dalam negeri, salah satunya pemberian insentif fiskal. Fasilitas fiskal yang paling banyak investor kejar adalah tax holiday. Dengan minimum investasi Rp 100 miliar, mereka dapat 10 tahun tax holiday. Insentif ini berbeda dengan corporate income tax.
"Corporate income tax bisa berdiskon selama 10 tahun, mereka enggak perlu bayar. Meningkat setelah progresif untuk yang Rp 500 miliar investasinya mereka dapat 15 tahun. Sampai dengan 1 triliun dapat 20 tahun," sebut Tjertja.
Perbedaan insentif ini berlaku bagi investor yang masuk ke KEK. "Ini berbeda perlakuannya bagi yang di luar kemasan ekonomi khusus memang. Kalau dari DJP enggak sampai segitu ngasihnya," ujar Tjertja.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini: