Investasi Saham BMRI Rp 10 Juta, Cuan 10 Tahun Bisa Beli Honda Vario

8 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Investasi selama satu dekade di saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan modal awal sekitar Rp10 juta ternyata sudah bisa balik modal dan cuan luber, lebih dari 100% termasuk dividen.

Jika melihat secara historis, dalam waktu 10 tahun terakhir harga saham BMRI sudah terbang 59% dari Rp2.975 menjadi Rp4.740 per lembar.

Sebagai catatan, pergerakan harga BMRI ini sudah memperhitungkan efek setelah stock split.

Berdasar harga itu, misal seorang investor beli saham bank pelat merah itu dengan modal awal Rp10 juta, lot yang didapatkan sekitar 33 lot.

Jika diperhitungkan lagi dengan dividen tanpa menambah jumlah lot setelah aksi stock split, akan mendapatkan tambahan cuan lagi sekitar Rp10,66 juta.

Hasil itu didapatkan dari menghitung total dividen selama 10 tahun yang mencapai Rp3232 per lembar dikalikan dengan 33 lot saham yang dipunya.

Jadi, secara total dengan capital gain 59% ditambah dividen, total hasil investasi selama satu dekade saham BMRI menjadi Rp26,56 juta.

Dengan uang sebesar itu, investor sudah bisa membeli Honda Vario 125 yang harganta berkisar Rp 24 juta atau Honda Icon dan Honda Sylo 160.

Perlu dipahami, dalam kondisi sebenarnya, jika investor mendapat tambahan jumlah dari hasil stock split atau ada aksi pembelian lagi, maka potensi keuntungan juga bisa semakin bertambah.

Sebagai informasi juga, untuk dividen BMRI pada tahun ini menggunakan laba tahun buku 2024 disebut akan sama seperti tahun sebelumnya.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan setidaknya rasio dividen dari laba tahun buku 2024 akan serupa dengan dividen laba tahun buku 2023.
"Nggak ada perubahan. Kinerja Mandiri bagus, jadi paling tidak sama dengan tahun lalu untuk rasionya," ujarnya.
Sebagai catatan, DPR bank Mandiri tahun lalu mencapai 60%. Jadi kalau dihitung berdasarkan harga Rp4.740 per lembar, dan potensi dividen per lembar senilai Rp359, maka cuan yang akan didapatkan lagi mencapai 7,57%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |