IHSG Menghijau Tapi Dolar Malah Tembus Rp 16.900/US$, Kok Bisa?

3 days ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah terus mengalami tekanan tatkala pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penguatan pada hari ini, Rabu (9/4/2025).

Berdasarkan catatan refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melanjutkan pelemahan hari kemarin, ke level Rp 16.958/US$ per pukul 10.29 WIB. Kurs rupiah telah terdepresiasi 0,58% dibanding penutupan perdagangan kemarin Rp 16.860/US$.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI justru menghijau ke level 6.028,37 per pukul 10.24 WIB. Menguat 0,54% dari penutupan perdagangan kemarin di level 5.996,14.

Ekonom Bank Danamon Hosianna Evalia Situmorang menjelaskan, kondisi tekanan terhadap mata uang garuda saat IHSG justru rebound disebabkan kurs rupiah memang sedang menghadapi tekanan cukup kuat dari eksternal, terutama karena kekhawatiran pasar atas rencana tarif besar-besaran dari AS yang bisa mengganggu arus perdagangan global.

"Saat pasar domestik buka kembali setelah libur panjang, investor langsung mengejar perkembangan global, termasuk kekhawatiran potensi resesi, sehingga menyebabkan capital outflow dan dorong USD/IDR mendekati Rp 17.000," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (9/4/2025).

Sementara itu, IHSG menurut Anna rebound karena tekanan jual yang mereda setelah koreksi tajam hari sebelumnya. Membuat banyak saham sudah menyentuh area oversold, sehingga investor mulai masuk untuk bottom fishing, terutama di saham-saham big caps.

"Aksi beli selektif, baik dari investor lokal maupun asing, yang melihat valuasi sudah mulai menarik menjelang musim rilis laporan keuangan kuartal I," tegasnya.

Kepala Riset Ekonomi Makro dan Pasar Keuangan Bank Permata Faisal Rachman juga menganggap, penguatan IHSG cenderung disebabkan pemanfaatan kebijakan buyback tanpa RUPS, bukan disebabkan derasnya aliran modal asing yang masuk.

"Jadi lebih karena itu, bukan karena inflow. Sedangkan, Rupiah masih dalam tekanan karena perang dagang semakin memanas apalagi Trump skrg mengenakan tarif 104% total ke produk asal Tiongkok. Dan Tiongkok juga melakukan retaliasi," ucapanya.

"Semakin parahnya kondisi perang dagang membuat ketidakpastian meningkat sehingga investor cenderung risk off dan menghindari aset keuangan berisiko di Indonesia. Dalam jangka pendek Rupiah akan bergerak di rentang 16.700 - 17.000," tegas Faisal.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: APBN RI Tekor & AS Siaga Resesi, IHSG Terjebak di Zona Merah

Next Article Tak Cuma AS, Libur Akhir Tahun Juga Bikin Dolar Tembus Rp 16.200

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |