Jakarta, CNBC Indonesia - Persaingan perusahaan China dan Amerika Serikat (AS) terus meningkat. China membuktikan keperkasaannya di tengah gempuran pembatasan ekspor chip dan alat pembuat chip canggih yang terus dilancarkan AS.
Nvidia yang merupakan raksasa chip asal AS memberikan peringatan terkait perkembangan teknologi Huawei asal China. Huawei merupakan salah satu raksasa China yang paling dimusuhi AS dan masuk daftar hitam sejak 2018.
Namun, Huawei berhasil bangkit dan pelan-pelan menunjukkan taring. Huawei jorjoran mengekspansi bisnisnya di sektor chip, layanan cloud, pemrosesan komputasi, serta produk jaringan.
CEO Nvidia Jensen Huang mengakui persaingan ketat di China, termasuk dari Huawei. Salah satu orang terkaya dunia dengan harta US$105,1 miliar (Rp1.700-an triliun) menurut Forbes itu menyebutkan perusahaan China sangat kompetitif.
"Ada cukup banyak persidangan di China. Huawei adalah salah satu yang sangat kompetitif," jelas Huang dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (28/2/2025).
Perjalanan Huawei memang penuh tantangan, tetapi terbukti kini makin kuat. Masa-masa sulit Huawei terpantau pada periode 2020-2023 lalu.
Pendapatan perusahaan hampir tidak tumbuh pada 2020 dan ambles 29% setahun kemudian.
Namun Huawei dengan cepat bangkit pada 2023. Saat itu perusahaan kembali ke pasar smartphone melalui peluncuran Mate 60 Pro di China.
Ponsel tersebut dinilai luar biasa. Termasuk terkait chip semikonduktor canggih yang menawarkan kecepatan unduh untuk 5G.
Setahun kemudian, Huawei merilis Mate 70. Ponsel ini juga menjadi penanda perangkat pertama yang menggunakan sistem operasi yang dikembangkan sepenuhnya perusahaan, HarmonyOS Next.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Dalam Sehari, Harta Pemilik NVIDIA Lenyap Rp 340,2 Triliun!
Next Article Gaji Naik 3 Kali Lipat, Orang Taiwan Ogah Kerja Bareng China