Harga Minyak Dunia Mendingin Usai Reli Tiga Hari Beruntun

2 weeks ago 12

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga minyak mentah global bergerak stabil setelah mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir, didorong oleh laporan peningkatan stok minyak mentah di Amerika Serikat (AS) serta ketidakpastian pasokan dari sejumlah produsen utama.

Pada perdagangan Kamis (20/2), minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Maret turun tipis 0,1% menjadi US$72,18 per barel, sementara kontrak April stagnan di US$72,07 per barel. Minyak Brent untuk pengiriman April menguat 0,3% ke US$76,04 per barel.

Stabilitas harga minyak terjadi setelah laporan American Petroleum Institute (API) menunjukkan kenaikan stok minyak mentah AS sebesar 3,3 juta barel dalam sepekan terakhir. Jika dikonfirmasi dalam data resmi pemerintah AS, ini akan menjadi kenaikan empat minggu berturut-turut dalam persediaan minyak komersial.

Di sisi lain, pasar masih dihadapkan pada ketidakpastian pasokan global. Beberapa faktor utama yang memengaruhi pergerakan harga minyak meliputi

OPEC+ yang berpotensi menunda peningkatan produksi, yang dapat memperketat pasokan dalam beberapa bulan ke depan.
Selain itu gangguan ekspor minyak dari Kazakhstan, menyusul serangan drone Ukraina yang menargetkan infrastruktur energi negara tersebut dan pertimbangan G7 untuk memperketat pembatasan harga minyak Rusia, yang dapat mengurangi pasokan global lebih lanjut menjadi faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan harga minyak

Namun, harga minyak tetap berada dalam kisaran yang relatif stabil dalam beberapa bulan terakhir. Minyak Brent jarang bergerak jauh dari level US$75 per barel, mencerminkan kondisi pasar yang mulai tenang setelah volatilitas tinggi di awal tahun.

Dinamika politik global juga berperan dalam sentimen pasar energi. Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah pernyataan Donald Trump, yang menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebagai seorang diktator. Pernyataan ini memicu kekhawatiran bahwa negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina dapat berlangsung tanpa keterlibatan Kyiv, yang berpotensi mengubah lanskap pasar minyak Rusia yang saat ini terkena sanksi.

Di sisi lain, ekspor minyak dari Kurdistan Irak diperkirakan akan kembali berjalan pekan ini, meskipun Turki belum menerima pemberitahuan resmi terkait aliran minyak ke terminal ekspor Ceyhan.

Meskipun tekanan dari sisi suplai dan ketegangan geopolitik masih membayangi, stabilitas harga minyak dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa pasar semakin beradaptasi dengan dinamika global yang terus berubah.

CNBC Indonesia


(emb/emb)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Gagal Reli Hingga Harga Emas & Minyak Anjlok

Next Article Tekanan Jual Masih Tinggi, Harga Minyak Terus Terkoreksi

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |