Harga Emas Melambung Tinggi, Simak Target Merdeka Copper (MDKA)

1 hour ago 2

Banyuwangi, CNBC Indonesia — Emiten pertambangan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) memproyeksikan harga emas masih akan tinggi hingga akhir tahun. Perseroan pun membidik beberapa target di tengah tren bullish ini.

Berdasarkan paparan analis, Corporate Communication MDKA Tom Malik mengatakan, pergerakan harga emas elah mencapai rekor tertingginya. Diketahui harga emas mencapai US$4.000 per troy ons pada Oktober lalu.

"Optimis, karena demandnya tinggi, kondisi politik global juga agak-agak tidak menentu, tapi biasanya safe havennya ke emas," ujar Tom dalam Mine Tour & Media Workshop, di Banyuwangi, Jumat, (7/11/2025).

Sebagaimana diketahui, harga emas mencapai US$4.000 per troy ons untuk pertama kalinya dalam sejarah pada Selasa, (8/11/2025). Analis dari UBS mencatat, harga emas terdorong oleh beragam sentimen seperti suku bunga yang lebih rendah, pelemahan Dolar Amerika Serikat (AS) dan ketidakpastian politik.

Sebagai holding pertambangan Grup Merdeka, MDKA Grup Merdeka mengelola aset-aset signifikan di Indonesia dengan total sumber daya sebesar 36,4 juta ounces emas, 8,5 juta ton tembaga, 13,8 juta ton nikel dan 1 juta ton kobalt. Adapun tambang emasnya tersebar di Tambang Tujuh Bukit Banyuwangi dan Tambang Pani Gorontalo.

Diketahui, MDKA akan memulai produksi perdana emasnya melalui PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) di Tambang Pani Gotontalo sejak awal tahun 2026. Penambangan pertama dilakukan pada 1 Oktober 2025.

"Adapun potensi produksi puncak Tambang Emas Pani Gorontalo hingga 500.000 ounces per tahun pada 2032," sebagaimana disebutkan dalam paparannya.

Sementara di Tambang Tujuh Bukit Banyuwangi, MDKA melalui PT Bumi Suksesindo (BSI) mulai menambang bijih pertama pada 2016 dan menghasilkan emas pertamanya pada 2017.

Pengeboran di Tambang Emas Tujuh Bukit selama 2024 mengalami peningkatan bijih cadangan dan memperpanjang umur tambang oksida hingga tahun 2029. Sepanjang 2025, PT BSI menargetkan produksi emas mencapai 100.000 hingga 110.000 ons.

"Tahun ini kita target produksi 100-110 ribu ounce. Dari produksi sejauh ini kita on track untuk itu," kata dia.

Perseroan pun menyiapkan biaya tunai (cash cost) sekitar 1.000 dolar AS hingga 1.100 dolar AS per ons untuk mencapai target tersebut.

Untuk diketahui, PT Bumi Suksesindo (BSI) mengoperasikan area tambang seluas 992 hektare dari total wilayah konsesi 4.998 hektare, berdasarkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi dan Produksi yang diterbitkan pada tahun 2012. Lokasi tambang berada di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, dalam kawasan hutan produksi.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Bukti Gonjang-ganjing Trump Bikin Bisnis Tambang Emas Melejit

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |