Harga Beras Tinggi-Belum Jinak, Beras SPHP Harus Segera Diguyur

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga beras dilaporkan masih mengalami kenaikan di pekan terakhir bulan Mei 2025. Karena itu, pemerintah diminta segera melakukan intervensi ke pasar, terutama yang mengalami deflasi dan kenaikan harga tinggi. 

Plt. Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengatakan, harga beras di tingkat konsumen sudah lebih mahal 11,44% dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Sebagai informasi, harga eceran tertinggi (HET) beras medium yang berlaku adalah Rp12.500 per kg di Zona 1, Rp13.100 per kg di Zona 2, dan Rp13.500 per kg di Zona 3. HET nasional adalah Rp12.500 per kg.

Sementara HET beras premium adalah Rp14.900 per kg di Zona 1, Rp15.400 per kg di Zona 2, Rp15.800 per kg di Zona 3, dan untuk nasional ditetapkan Rp14.900 per kg.

"Berdasarkan Panel Harga Pangan tingkat konsumen, secara nasional harga beras medium Rp13.930 per kg atau 11,44% di atas HET. Dan, berada pada status perlu intervensi untuk Zona 1, 2, dan 3," papar Sarwo Edhy, Rabu (4/6/2025).

"Intervensi dilakukan secara selektif tentunya ke daerah yang inflasinya tinggi. Bisa melalui SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang inflasinya tinggi," tambahnya.

Dalam rapat yang sama, Paparan Direktur Statistik Harga BPS Windhiarso Ponco Adi P mengungkapkan hal senada.

Kata dia, harga beras masih naik meski secara umum hingga pekan kelima bulan Mei 2025 memang turun sedikit, 0,11% dibandingkan bulan April 2025.

Hanya saja, dia mengingatkan agar fokus memperhatikan pergerakan harga beras.

"Kita juga perlu concern (perhatian) pada level harga, nggak hanya inflas atau perubahannya. Jika dibandingkan dengan harga acuan, dalam hal ini HAP maupun HET, terlihat harga minyak goreng, beras, dan bawang putih pada level tinggi. Meski perubahan IPH (indeks perkembangan harga) atau deflasinya rendah. Jadi perlu pencermatan pada komoditas minyak goreng, beras, dan bawang putih ini," ujar Windhiarso.

"Beberapa komoditas yang masih mengalami sedikit peningkatan (harga) adalah beras dan minyak goreng. Sementara sisanya cenderung mengalami penurunan harga pada pekan kelima Mei (2025)," katanya.

Mengutip data yang dipaparkan Windhiarso dalam rapat tersebut, tercatat pada pekan kelima bulan Mei 2025, jumlah wilayah yang mengalami kenaikan harga beras bertambah lagi menjadi 97 kabupaten/ kota.

Pada pekan kedua bulan Mei 2025, jumlah kabupaten/ kota yang mengalami kenaikan harga beras tercatat masih 62 wilayah, lalu sepekan kemudian naik jadi 69 wilayah. Di pekan keempat bertambah jadi 92 kabupaten/ kota.

Harga tertinggi terjadi di wilayah Timur, seperti di Kabupaten Intan Jaya mencapai Rp54.772 per kg, Kabupaten Puncak Rp45.000, dan di Kabupaten Pegunungan Bintang harga beras dilaporkan mencapai Rp40.000 per kg. Harga tersebut mengutip data SP2KP Kemendag, per 28 Mei 2025.

Harga Beras Hari Ini

Mengutip Panel Harga Badan Pangan, harga beras premium hari ini, Rabu (4/6/2025) terpantau naik tipis jadi Rp15.654 per kg dari sehari sebelumnya Rp15.653 per kg (data dikutip pukul 12:06 WIB).

(dce/dce)

Next Article Breaking News! IHK Januari 2025 Cetak Deflasi 0,76%