Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dinilai beruntung dalam menghadapi perang dagang yang dipicu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Wakil Menteri Keuangan RI, Anggito Abimanyu mengatakan Indonesia beruntung menjadi negara pertama yang bernegosiasi dengan para menteri AS, termasuk Menteri Keuangan Scott Bessent.
"Jadi, kita sangat beruntung dapat menyediakan paket yang sangat komprehensif. Para menteri [RI] kini sudah kembali, tetapi tim teknis masih di Washington untuk melakukan apa yang menjadi momen bersejarah untuk menangani hal ini," ujar Anggito di acara Fitch on Indonesia 2025, St. Regis, Rabu (7/5/2025).
Ia mengatakan strategi Indonesia adalah bernegosiasi untuk kemitraan. "Kami tidak membalas. Kami bernegosiasi. Kami bermitra dengan AS. Kami telah diberi surat resmi terdiri dari tujuh langkah," kata Anggito.
Sementara itu, beberapa negara merespon kebijakan tarif Trump dengan membalas, seperti Tiongkok. Namun, Anggito menyorot bagaimana negara tirai bambu itu telah mulai berdiskusi bersama untuk mencapai kesepakatan
"Jadi, responsnya mungkin berbeda, tetapi Indonesia jelas bahwa kita sedang bernegosiasi. Kami telah memberikan surat resmi. Kami telah menerima ada beberapa perundingan tingkat tinggi yang telah berlangsung, tetapi kini tim teknis juga sedang berlangsung. Jadi, penyesuaian global sedang berlangsung sekarang," ujar Anggito.
Ia menjelaskan, ada dua skenario yang terbentuk dari keadaan perang dagang ini. Yakni, perang dagang yang berkelanjutan atau perjanjian dagang baru-baru ini.
Anggito kemudian menyebutkan ada potensi "kebuntuan" yang dapat terjadi dalam perkembangan perang dagang ini, yang bergantung dengan diskusi AS dan Tiongkok dalam satu hingga dua bulan ke depan.
"Mudah-mudahan itu akan menjadi perjanjian perdagangan baru," ujar Anggito.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Menkeu AS Beri Sinyal Baru Trump Ingin Perang Dagang Mereda
Next Article Wamenkeu Sebut Tax Ratio RI Bisa Capai 12,2% Tanpa Belanja Perpajakan