Jakarta, CNBC Indonesia - Gojek, unit bisnis On-Demand Services (ODS) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), mencatat pertumbuhan dan profitabilitas yang kuat pada tahun 2024 dibandingkan dengan 2023, mencapai rekor tertinggi baru dalam EBITDA yang disesuaikan.
Berdasarkan keterangan resmi GoTo, Gojek yang membawahi bisnis ODS mencatatkan EBITDA yang disesuaikan positif mencapai Rp679 miliar, membalikkan kondisi di tahun 2023 yang masih negatif Rp219 miliar.
Pendapatan bruto Gojek juga meningkat 17% di tahun lalu mencapai Rp14,17 triliun, dari tahun sebelumnya Rp12,11 triliun. NIlai transaksi bruto (GTV) Gojek sepanjang tahun lalu mampu menembus Rp63,04 triliun, naik 13% dari GTV Gojek tahun sebelumnya Rp55,64 triliun.
Sementara itu, margin kontribusi Gojek tumbuh 28% menjadi Rp3,38 triliun dari tahun sebelumnya Rp 2,64 triliun. Margin kontribusi adalah ukuran keuangan non-PSAK di mana pendapatan bersih dikurangi seluruh jumlah beban pokok pendapatan, sebagian dari beban penjualan-pemasaran yang berkaitan dengan kelebihan promosi-pemasaran produk.
Foto: dok Gojek
Menariknya, sepanjang tahun lalu, Gojek mampu membukukan laba operasi (laba usaha) sebesar Rp69,40 miliar, dari tahun sebelumnya yang masih mencatatkan rugi usaha hingga Rp1,52 triliun.
Manajemen GoTo menyatakan kinerja Gojek ini didorong oleh strategi mengoptimalkan bauran produk dan menyesuaikan layanan, sehingga berhasil memperluas adopsi mass market sambil menarik pengeluaran lebih tinggi dari pengguna affluent.
"Penawaran premium, inovasi produk, pendapatan iklan yang lebih tinggi, dan pengeluaran promosi yang disiplin mendorong ekspansi margin dan akan terus mendorong pertumbuhan serta profitabilitas," tulis manajemen GoTo, dalam siaran pers, Selasa (12/3).
Manajemen menyatakan, pertumbuhan pendapatan dan margin dalam ODS didorong berbagai inovasi produk, termasuk Program Armada Pengiriman Khusus (Special Delivery Fleet Program), di mana mitra pengemudi ditugaskan untuk beroperasi sepenuhnya dalam area dengan permintaan tinggi, serta strategi iklan yang ditargetkan dan Promosi yang Didanai Merchant (Merchant Funded Promotions/MFP).
Di tengah capaian kinerja Gojek yang positif, GOTO juga menegaskan bahwa mitra pengemudi Gojek merupakan fondasi bagi bisnisnya dan kesejahteraan mereka secara langsung terkait dengan keberlanjutan operasi perusahaan.
Mengacu pada press release, seluruh mitra pengemudi rata-rata mengantongi sebesar Rp1,5 triliun setiap bulan.
"Meskipun pemerintah Indonesia mengakui bahwa mitra pengemudi bukanlah karyawan, GoTo sepenuhnya mendukung himbauan untuk memberikan tambahan bonus hari raya, yang akan dibagikan kepada mitra pengemudi yang produktif dan berkinerja baik. Perseroan akan mengelola penambahan biaya ini di dalam rencana kerja yang sudah ada," tulis rilis resmi perusahaan.
Kinerja GoTo Lewati Target
Pada Selasa kemarin, Goto melaporkan kinerja kuartal IV-2024 dan tahun penuh 2024. Hasilnya, pendapatan bersih GOTO mencapai Rp 15,9 triliun di 2024 atau naik 8% dibandingkan dengan tahun 2023.
Total beban yang dicatat GOTO sepanjang 2024 mencapai Rp 18,1 triliun atau turun 28% dibandingkan tahun 2023. Rugi tahun berjalan GOTO secara Grup terpangkas 94% menjadi Rp 5,5 triliun dari tahun sebelumnya merugi sebesar Rp 90,5 triliun.
Di sisi lain, GoTo juga mengumumkan berhasil mencapai EBITDA grup yang disesuaikan positif Rp 386 miliar untuk tahun buku 2024. Capaian ini melampaui pedoman yang diberikan perseroan untuk mencapai titik impas di tahun 2024.
"Melalui inovasi produk yang konsisten dan eksekusi yang unggul, kami berhasil melampaui panduan yang telah ditetapkan, dengan pencapaian EBITDA grup yang disesuaikan sebesar Rp386 miliar untuk setahun penuh," kata Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, dalam keterangannya.
Patrick menegaskan perseroan akan semakin memperkuat bisnis GoTo melalui inovasi, baik dari sisi operasional maupun di level produk, untuk meningkatkan pendapatan, meningkatkan efisiensi biaya, serta menghadirkan layanan yang lebih terarah dan dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Simak! Ini Dia, Rapor Kinerja PGN, DCII, Hingga GOTO
Next Article Beban Turun, Rugi Bersih GOTO Q3-2024 Berhasil Dipangkas 53%