Gebrakan Purbaya Bikin Pedagang Baju Bekas Pasar Senen Resah, Kenapa?

11 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa tak akan memberikan ampun bagi pelaku praktik impor bal pakaian bekas dalam karung atau balpres. Dia memastikan akan memberikan hukuman tambahan bagi 'mafia' impor pakaian bekas ini berupa denda.

Hal ini secara langsung mengancam nasib pedagang pakaian bekas di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat. Mereka pun mengaku resah terkait rencana Purbaya tersebut. Salah satunya yakni Surni, salah satu pedagang pakaian bekas impor di Pasar Senen, di mana penindakan tersebut akan mempengaruhi penghasilannya.

"Kalau informasi bakal ada sidak dan penindakan di sini, lumayan khawatir karena biasanya barang bisa disita, alhasil kami engga bisa berjualan, nanti penghasilan drop," kata Surni saat ditemui CNBC Indonesia, Jumat (24/10/2025).

Meski begitu, Ia mengetahui ada informasi sidak dan penindakan tersebut. Tetapi kepastiannya Ia belum tahu.

"Sebenarnya saya sudah tau kalau ada informasi demikian, cuma enggak tau kapan akan disidaknya, tapi tetap khawatir, karena sudah beberapa kali sidaknya enggak ada pemberitahuan dahulu," lanjutnya.

Ia pun meminta kepada pemerintah atau pejabat terkait atas sosialisasi penindakan tersebut, agar dirinya dan pedagang lain bisa mempersiapkan.

Kondisi Sentra Penjualan Pakaian Bekas di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Prananta)Foto: Kondisi Sentra Penjualan Pakaian Bekas di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Prananta)
Kondisi Sentra Penjualan Pakaian Bekas di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Prananta)

"Memang sidak kan mendadak ya, cuma ya kasih informasi dulu, jangan seperti sudah-sudah yang tiba-tiba ada penindakan, yang ada kami makin takut," ujarnya.

Senada dengan Surni, Muhalim, pedagang jaket bekas impor pun juga sedikit khawatir akan informasi penindakan tersebut. Namun, pihaknya masih yakin penindakan tidak dilakukan dalam waktu dekat.

"Ya dengar bakal ada sidak dan penindakan, tapi ya saya sih biasa-biasa saja, memang agak sedikit khawatir, cuma kalau yang sudah-sudah, yang kena juga beberapa saja," kata Muhalim.

Namun, Ia tetap mengharapkan informasi penindakan ini dilakukan jauh-jauh hari.

"Tapi ya kalau nanti beneran ada penindakan, lebih baik disosialisasikan dulu, biar kita ada persiapan," jelasnya.

Berbeda dengan Surni dan Muhalim, Dani, pedagang pakaian bekas lainnya justru tak terlalu khawatir dengan informasi penindakan, karena sudah beberapa kali hal tersebut dilakukan di Pasar Senen.

"Kalau ada informasi sidak dan penindakan, ya sudah enggak kaget, sudah beberapa kali di sini ada sidak, tapi ya begitu lah, hari sidak, ada penindakan, besoknya bisa pada balik lagi," terangnya.

Sebelumnya, Purbaya menjelaskan cara penyetopan importir pakaian balpres ini akan ia lakukan dengan cara memasukkan para pemasok balpres ke dalam daftar hitam atau blacklist importir.

"Kalau ada yang pernah balpres saya akan blacklist, enggak boleh impor barang-barang lagi," kata Purbaya di kantornya, Jakarta, Rabu (22/10/2025).

Purbaya memastikan, dengan cara ini pasar-pasar pakaian bekas seperti di Pasar Senen atau tempat-tempat pusat thrifting tidak akan mati, sebab akan ia pastikan pasokan penggantinya dari produsen dalam negeri.

"Nanti kan kita isi dengan barang-barang dalam negeri. apa kalia ingin menghidupkan UMKM ilegal? bukan itu tujuan kita," kata Purbaya.

"Kita tujuannya menghidupkan UMKM ilegal yang juga bisa menciptakan tenaga kerja yang menyerap sisi produksi di sini, jadi kita ingin hidupkan lagi produsen-produsen tekstil di dalam negeri," paparnya.


(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Viral Ribuan Baju Murah Impor China Siap Serbu RI, Ini Respons Mendag

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |