Gelson Kurniawan, CNBC Indonesia
11 December 2025 17:20
Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa layanan streaming global, Netflix, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup digital masyarakat Indonesia selama hampir satu dekade.
Namun, jika menengok ke belakang, perjalanan platform berlogo "N" merah ini di Tanah Air penuh dengan dinamika, mulai dari drama pemblokiran hingga perang harga yang sengit.
Berdasarkan data historikal harga yang dihimpun, terlihat jelas bagaimana strategi Netflix berubah drastis dari memposisikan diri sebagai layanan premium nan eksklusif, menjadi lebih inklusif demi menjaring pasar massal di tengah gempuran kompetitor.
Berikut adalah tabel perbandingan lengkap sejarah harga Netflix di Indonesia:
2016: Debut "Mahal" dan Drama Blokir Telkom
Netflix resmi menancapkan kakinya di Indonesia pada Januari 2016 sebagai bagian dari ekspansi global ke 130 negara. Kala itu, kehadirannya disambut antusias namun juga kontroversi.
Pada masa awal peluncurannya, Netflix belum memiliki paket Mobile. Harga yang ditawarkan pun terbilang "sultan" untuk ukuran daya beli saat itu:
-
Basic: Rp 109.000
-
Standard: Rp 139.000
-
Premium: Rp 169.000
Namun, jalan terjal langsung menghadang. Tak lama setelah rilis, Grup Telkom (IndiHome dan Telkomsel) memblokir akses Netflix karena isu kepatuhan regulasi dan sensor konten. Blokir ini berlangsung cukup lama, menciptakan "perang dingin" di mana pengguna operator pelat merah harus menggunakan VPN untuk mengakses layanan tersebut. Blokir baru resmi dibuka sepenuhnya sekitar pertengahan 2020.
2020 - 2022: Era Pajak Digital dan Paket Mobile
Seiring dengan populernya smartphone, Netflix mulai memperkenalkan paket Mobile yang jauh lebih terjangkau, awalnya dibanderol di angka Rp 49.000. Ini menjadi game changer bagi penetrasi Netflix di segmen menengah.
Namun, pada periode ini pemerintah juga mulai memberlakukan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) untuk layanan digital sebesar 10% (kemudian naik menjadi 11%). Hal ini membuat harga paket legacy (Basic, Standard, Premium) mengalami kenaikan signifikan dibanding harga peluncuran awal.
Harga sebelum Februari 2023 tercatat sempat menyentuh angka tinggi:
-
Basic: Melonjak ke Rp 120.000
-
Standard: Naik ke Rp 153.000
-
Premium: Tembus Rp 186.000
Februari 2023: Strategi "Banting Harga" Demi Pasar
Titik balik terbesar terjadi pada 21 Februari 2023. Di tengah persaingan ketat dengan aplikasi streaming lainnya yang menawarkan harga sangat kompetitif, Netflix melakukan langkah mengejutkan dengan memangkas harga paket Basic dan Standard secara drastis, bahkan lebih murah dari harga peluncuran tahun 2016.
Paket Basic yang tadinya Rp 120.000 terjun bebas hampir 50% menjadi Rp 65.000. Sementara paket Standard turun dari Rp 153.000 menjadi Rp 120.000. Langkah ini dinilai sebagai upaya agresif Netflix untuk mempertahankan subscriber di tengah ancaman resesi global dan menjamurnya platform lokal.
Kondisi Saat Ini
Berdasarkan data terbaru, meski paket menengah turun harga, paket entry level (Mobile) justru mengalami sedikit kenaikan dari Rp 49.000 menjadi Rp 54.000. Kenaikan tipis ini disinyalir merupakan penyesuaian PPN 11% yang mulai berlaku penuh.
Di sisi lain, paket Premium (4K + HDR) tetap kokoh di angka Rp 186.000, menjadikan Netflix tetap mempertahankan segmen pengguna loyal yang mementingkan kualitas visual tertinggi tanpa kompromi harga.
-
CNBC INDONESIA RESEARCH
(gls/gls)

3 hours ago
3

















































