
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
NIAS BARAT (Waspada.id): Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Barat langsung turun melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) terkait temuan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Simaeasi, Kecamatan Mandrehe, Senin (20/10).
Tim Dinkes Nisbar yang turun ke lokasi dipimpin Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Barat, Bdn. Yana Sri Meni Gulo, S.Tr.Keb., MKM, bersama tim dari Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Puskesmas Mandrehe, serta Pemerintah Desa Simaeasi.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Pada kegiatan tersebut, tim kesehatan melakukan penyisiran lingkungan dalam radius 100 meter dari rumah penderita. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi potensi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti yang merupakan vektor utama penyebab DBD.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan jentik nyamuk di beberapa titik lokasi yang kemudian direkomendasikan untuk segera ditindaklanjuti melalui Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Nias Barat mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dengan secara rutin menerapkan gerakan 3M Plus, yaitu Menguras tempat penampungan air secara berkala, Menutup rapat semua wadah air agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk dan memanfaatkan atau menyingkirkan barang bekas yang dapat menampung air hujan.
Selain itu, masyarakat juga dianjurkan melakukan tindakan tambahan (Plus), antara lain demgan menabur larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dikuras. Mengganti air di vas bunga atau tempat minum burung setiap dua hingga tiga hari.
Memelihara ikan pemakan jentik, seperti ikan cupang atau ikan kepala timah. Memasang kelambu atau kasa nyamuk di jendela dan ventilasi rumah. Menggunakan lotion antinyamuk, terutama pada pagi dan sore hari serta menanam tanaman pengusir nyamuk, seperti serai, lavender, atau kemangi.
Yana Sri Meni Gulo juga menegaskan pentingnya deteksi dini untuk mencegah penyebaran DBD lebih lanjut. “Kami berharap, apabila ada warga yang mengalami demam tinggi secara mendadak, segera melapor ke petugas kesehatan agar dapat diperiksa dan ditangani sedini mungkin,” ujar Yana Sri Meni.
Menurut Yana Sri Meni langkah cepat yang diambil serta sinergi lintas sektor ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Nias Barat dalam menanggulangi DBD secara preventif dan kolaboratif.
Dia berharap kegiatan ini tidak hanya memutus rantai penularan DBD, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.(id59).
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.