Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebutkan ada beberapa proyek di sektor energi yang diusulkan untuk bisa dibiayai oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Asal tahu saja, Danantara sendiri digadang-gadang akan mengelola modal pertama hingga US$ 20 miliar setara Rp 327,4 triliun (asumsi kurs Rp 16.370 per US$).
Nah, salah satu proyek yang saat ini tengah didorong oleh pihaknya adalah pembangunan kilang atau fasilitas pengolahan minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia.
"Makanya dalam hilirisasi salah satu proyek yang kita akan dorong untuk kita melaporkan kepada Pak Presiden adalah storage untuk BBM dan refinery," ujarnya saat ditanya perihal proyek yang didorong oleh Kementerian ESDM untuk bisa dibiayai Danantara, ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Proyek ini, kata Bahlil, perlu untuk mendorong tercapainya kemandirian energi di dalam negeri sesuai dengan amanat Peraturan Presiden (Perpres) no. 96 tahun 2024 tentang Cadangan Penyangga Energi (CPE).
"Kita kan punya perpres tentang ketahanan energi, di mana kita hari ini untuk minyak kita kan hanya bisa kapasitas 21 hari. Nah, kita tambah 30 hari," katanya.
Selain itu, Bahlil juga mengatakan pembangunan kilang BBM baru di Indonesia ditujukan untuk bisa mengurangi jumlah impor BBM di dalam negeri.
"Nah yang kedua, impor kita ini kan terhadap minyak kan banyak sekali maka kita mendorong untuk membangun refinery. Tujuannya apa? Agar kita mempunyai cadangan dan minyaknya langsung dari kita," tambahnya.
Untuk bisa membangun kilang dan penyimpanan BBM baru di Indonesia harus disertai dengan jumlah investasi yang tidak sedikit.
Pihaknya, kata Bahlil, akan melaporkan rencana pembangunan kilang dan storage BBM tersebut kepada Presiden RI Prabowo Subianto. Dia mengharapkan adanya respon dari Prabowo untuk pembangunan yang direncanakan tersebut.
Meskipun, Bahlil tidak bisa memastikan apakah rencana proyek tersebut bisa didanai oleh Danantara atau tidak. "Nanti saya laporkan ya, setelah kami mendapat feedback ataupun petunjuk dari Bapak Presiden," tandasnya.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Kelola Rp 14.000 Triliun, Prabowo: Danantara bisa dicek siapa p
Next Article Video: Prabowo Minta Pembentukan Danantara Tak Buru-Buru