Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengakui banjir besar yang menerjang wilayah Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat telah menyebabkan kerusakan luas pada tambak-tambak udang.
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Pung Nugroho Saksono menjelaskan, hampir seluruh tambak di daerah yang terdampak mengalami kondisi memprihatinkan. Situasi itu membuat KKP harus bergerak cepat memberikan perhatian dan bantuan.
"Kita ketahui bersama banyak tambak-tambak udang dan itu rata semuanya. Inilah KKP dalam hal ini cepat bereaksi," kata pria yang akrab disapa Ipunk, dalam acara Pelepasan Ekspor Udang Indonesia Bersertifikat Bebas Cesium-137 ke AS di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (3/12/2025).
Ia mengatakan, sebagian besar tambak udang yang terdampak kini tertutup lumpur dan membutuhkan penanganan jangka panjang. KKP, katanya, akan menyiapkan langkah revitalisasi agar produksi dapat kembali pulih.
"Ini kan lumpur semua. Lumpur-lumpur semua. Nanti KKP ke depannya akan revitalisasi, barangkali. Pasti akan diperbaiki pemerintah dalam hal ini," ujarnya.
Sebagai bagian dari respons cepat, KKP telah membentuk Tim Satgas Aksi Tanggap dan Peduli Bencana Sumatra pada 1 Desember 2025 untuk memastikan penanganan berjalan terkoordinasi. Satgas ini juga mengawal distribusi bantuan bagi warga terdampak, termasuk suplai pangan melalui jalur laut.
"Kami pastikan KKP yang akan hadir di sana. Kami lewat laut ya, yang tidak bisa lewat darat itu kan kita ada armada laut kita. Sama Lhokseumawe (Aceh), kita lewat situ. Tamiang (Aceh) itu kita lewat Langsa (Aceh) dulu. Jadi kita punya tim di lapangan juga, termasuk Sibolga," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]

53 minutes ago
1

















































