Dalam 2 Bulan, Pemerintah Tarik Utang Rp220,1 Triliun

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Untuk membiayai defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada 2025 yang senilai Rp 616,2 triliun, pemerintah telah menetapkan rancangan pembiayaan anggaran atau tarik utang senilai dengan defisit yang telah ditargetkan.

Dalam dua bulan pada tahun ini, nominal penarikan utang yang telah dilakukan pemerintah sebesar Rp 220,1 triliun atau setara 35,7% dari target yang ditetapkan pada tahun ini sebesar Rp 616,2 triliun.

Bila dibandingkan dengan catatan pada periode yang sama pada tahun lalu, nominal penarikan utang ini naik sekitar 18,97%. Sebab, per akhir Februari 2024 hanya senilai Rp 185 triliun.

"Hingga Februari 2025, realisasi pembiayaan anggaran capai Rp 220,1 triliun," kata Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono saat konferensi pers APBN di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Kamis (13/3/2025).

Thomas memastikan, meski terdapat kenaikan tren penarikan utang pada awal tahun, pemerintah akan tetap menjaga target pembiayaan sesuai rancangan yang telah ditetapkan dalam APBN 2025.

"Pembiayaan akan dikelola dengan prinsip kehati-hatian dan terukur," ungkap Thomas.

"Target pembiayaan akan berjalan sesuai rencana dengan tetap menjaga biaya yang efisien dengan risiko terkendali," tegasnya.

Pembiayaan anggaran per akhir Februari 2025 ini terdiri dari pembiayaan utang sebesar Rp 224,3 triliun dan pembiayaan non utang yang minus Rp 4,3 triliun.

Pembiayaan utang terdiri dari SBN neto sebesar Rp 238,8 triliun, dan pinjaman yang minusnya sebesar Rp 14,4 triliun.


(arj/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Ambruk, Utang RI Bakal Bertambah?

Next Article Video: Sri Mulyani Sebut APBN Tekor Rp401 Triliun di November 2024

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |