Amalia Zahira, CNBC Indonesia
04 December 2025 11:26
Jakarta, CNBC Indonesia - Cerutu premium makin populer sebagai bentuk self-reward di tengah gaya hidup modern. Bukan hanya soal merokok, tetapi tentang menikmati momen yang perlahan, hangat, dan personal. Setiap lapis daun, termasuk daun pembungkus khas dari Sumatera, menghadirkan pengalaman yang mewah dan autentik. Cerutu premium unggulan Indonesia pun berhasil menarik perhatian pasar internasional, dari Jepang hingga Jerman.
Tren Ekspor Cerutu Indonesia dan Peluang Pasar Premium
Indonesia sebagai salah satu negara produsen tembakau terbesar di dunia juga memproduksi cerutu untuk pasar global. Berdasarkan data perdagangan internasional terbaru, negara tujuan utama ekspor cerutu Indonesia mencakup Jerman, Jepang, Belgia, Amerika Serikat, dan Belanda. Berdasarkan data TradeMap (UN Comtrade), Tren ekspor cerutu Indonesia ke negara-negara tersebut selama beberapa tahun terakhir dapat terlihat lebih jelas pada grafik berikut, yang menunjukkan fluktuasi volume dan nilai ekspor per negara.
Menurut Yafi et al. dalam studinya "Dinamika Daya Saing Cerutu Indonesia di Pasar Internasional", Meskipun permintaan Jepang sempat menurun, cerutu Indonesia tetap memiliki daya saing kuat di pasar Jepang. Hal ini terutama didorong oleh Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) sejak 2008, yang menetapkan tarif impor 0% untuk cerutu Indonesia sehingga harganya lebih kompetitif.
Sementara itu, cerutu dari Kuba, Republik Dominika, dan Nikaragua masih dikenakan tarif sekitar 16%, serta sekitar 5,8% untuk produk asal Belgia dan Jerman. Keunggulan tarif ini membantu mempertahankan posisi Indonesia sebagai salah satu pemasok cerutu penting di pasar Jepang.
Secara keseluruhan, kinerja ekspor cerutu Indonesia mulai pulih pada 2022 setelah terpukul pandemi COVID-19, lalu kembali menunjukkan tren peningkatan pada 2023. Di sisi lain, pasar cerutu premium di Jerman juga terus berkembang.
Nilai pasar cerutu premium diperkirakan naik dari sekitar USD 734,2 juta pada 2023 menjadi USD 1,191 miliar pada 2024, dan diproyeksikan mencapai lebih dari USD 2,1 miliar pada 2033. Pertumbuhan pasar tersebut membuka peluang strategis bagi produsen Indonesia, terutama untuk cerutu berbahan wrapper Sumatra yang telah digunakan oleh berbagai merek internasional.
Wrapper Cerutu: Dari Connecticut Shade hingga Sumatra
Selain faktor pasar yang terus berkembang, kualitas dan karakter cerutu Indonesia juga menjadi daya tarik bagi konsumen premium. Salah satu elemen terpenting dalam pengalaman merokok adalah daun pembungkus (wrapper), yang berkontribusi besar terhadap kompleksitas rasa dan aroma sebuah cerutu.
Daun pembungkus merupakan lapisan terluar cerutu yang memegang peran penting dalam menentukan kesan pertama dan pengalaman merokok secara keseluruhan. Dari yang lembut dan classy hingga yang bold dan berkarakter, tiap tipe wrapper punya penggemarnya sendiri di seluruh dunia. Berikut adalah informasi penting yang wajib diketahui setiap penggemar cerutu untuk merasakan pengalaman merokok yang sejati.
Connecticut Shade Wrapper
Asal: Lembah Sungai Connecticut, Amerika Serikat
Cita rasa: Memiliki profil rasa yang lembut dan halus dengan sentuhan creamy, kacang, dan manis tipis yang elegan
Cerutu terkenal: Davidoff Aniversario Series, Ashton Classic.
Sumatra Wrapper
Asal: Sumatera, Indonesia
Cita rasa: Berbodi mild hingga medium dengan profil rasa seimbang antara manis, rempah, dan cedar (aroma kayu elegan)
Cerutu terkenal: Montecristo White Series, Perdomo 10th Anniversary Champagne
Habano Wrapper
Asal: Vuelta Abajo, Kuba
Cita rasa: Memiliki kompleksitas rasa dengan karakter earthy, peppery, dan sentuhan leathery yang khas.
Cerutu terkenal: Partagás Serie D No. 4, Padron 1964 Anniversary Series
Ecuadorian Wrapper
Asal: Quevedo, Ekuador
Cita rasa: Dari rasa yang lembut dan creamy hingga pedas dan beraroma lada
Cerutu terkenal: My Father Le Bijou 1922, La Aroma de Cuba
Cameroon Wrapper
Asal: Afrika Barat dan Afrika Tengah
Cita rasa: Menampilkan aroma kayu, tanah, dan sedikit rasa manis yang halus
Cerutu terkenal: Arturo Fuente Hemingway, CAO Cameroon
(dag/dag)

17 hours ago
4

















































