BYD Sudah Produksi 14 Juta Mobil Listrik, Investasi Riset Tertinggi

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - BYD kembali menegaskan posisi mereka sebagai salah satu pemain global terbesar di industri kendaraan listrik. Perusahaan mengungkapkan bahwa transformasi teknologi yang mereka jalankan selama dua dekade terakhir tidak terlepas dari fokus besar pada riset dan pengembangan.

Hal ini pula yang membuat BYD mampu melampaui sejumlah produsen besar lainnya dalam hal investasi inovasi. Presiden Director PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao menyampaikan bahwa perusahaan memegang kekuatan teknologi yang tidak dimiliki kompetitornya.

"BYD Group adalah satu-satunya manufaktur kendaraan yang memiliki paten dan teknologi terdepan untuk kendaraan listrik. Selama 20 tahun terakhir, investasi riset kami lebih tinggi dibanding profit perusahaan. Pada kuartal tiga 2023 investasi rnd lebih dari USD 3,5 miliar," ujarnya dalam Media Gathering BYD di Sentul, Kamis (11/12/2025).

BYD menerapkan pendekatan terintegrasi dalam pengembangan seluruh lini kendaraan listriknya. Strategi ini memungkinkan perusahaan mengendalikan kualitas dan efisiensi produksi pada hampir semua komponen penting, mulai dari teknologi inti hingga perangkat pengisian. Dengan pendekatan tersebut, BYD dapat mempercepat proses inovasi sekaligus menjaga daya saing produk mereka dibanding produsen lain.

"Ini semacam garansi pengembangan produk nev kami untuk masa depan akan seperti apa, strategi kami menerapkan sstrategi integral. Mulai dari rancang bangun kendaraan, semikonduktor, sampai spkl atau charger semuanya kami produksi secara mandiri," katanya.

Lewat integrasi penuh ini, BYD mengklaim kapasitas produksinya mampu mencapai puluhan juta unit kendaraan listrik global. Perusahaan menilai pencapaian tersebut merupakan bukti kuat bahwa model produksi mandiri memberikan keunggulan signifikan dari sisi efisiensi dan teknologi. Di Indonesia sendiri, BYD menyebut beberapa produknya hadir dengan harga yang mengejutkan konsumen karena kombinasi teknologi dan biaya produksi yang efisien.

"Dari situ membuat kami bisa memproduksi 14 juta unit kendaraan NEV ke seluruh dunia. Untuk Indonesia setelah beberapa produk yang sudah kami luncurkan pasti harganya membuat konsumen terkejut," tutur dia.

BYD juga melihat percepatan adopsi kendaraan listrik Indonesia sebagai momentum besar bagi perusahaannya. Mereka menilai pasar Tanah Air telah bergerak jauh lebih cepat dibanding sejumlah negara di kawasan, berkat dorongan kebijakan pemerintah dan minat masyarakat. Perusahaan memastikan komitmennya untuk membangun ekosistem yang lengkap, termasuk berdirinya pabrik baru pada tahun depan.

"Perkembangan BEV Indonesia sangat luar biasa, membuatnya sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan elektrifikasi tercepat di kawasan. Ini tak terlepas dari dukungan penuh pemerintah, BYD sangat serius membangun ekosistem lengkap di Indonesia. Contohnya kesiapan pabrik kami tahun depan," jelas Eagle.

(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |