Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia-Pasifik kompak bergerak menguat pada perdagangan hari ini. Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, memulai hari ini dengan kenaikan 1,18%, sementara indeks Topix yang lebih luas naik 1,49%.
Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,62% di awal perdagangan, sementara indeks Kosdaq yang berkapitalisasi kecil turun 0,23%. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,41%.
Kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di 21.585, menunjukkan pembukaan yang lebih kuat dibandingkan dengan penutupan terakhir HSI di 21.417,40.
Mengutip CNBC Internasional, kenaikan bursa saham Asia tersebut disebabkan oleh indeks utama Wall Street yang menguat di tengah reli saham teknologi.
Selain itu, faktor pendorong lainnya juga datang dari India yang diperkirakan akan merilis angka inflasi untuk bulan Maret hari ini. Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bahwa indeks harga konsumen di negara ini akan mencapai 3,60%, dibandingkan dengan 3,61% di bulan sebelumnya.
Sebuah jajak pendapat terpisah mengindikasikan bahwa indeks harga grosir India diperkirakan berada di 2,5% di bulan Maret, dari 2,38% di bulan Februari.
Di sisi lain, saham-saham berjangka AS melorot karena investor menunggu laporan pendapatan kuartal pertama dan mempertimbangkan rencana tarif Presiden AS Donald Trump.
Departemen Perdagangan AS mengumumkan, mereka akan menyelidiki dampak dari impor semikonduktor dan peralatan manufaktur semikonduktor serta obat-obatan dan bahan-bahan farmasi, termasuk produk obat jadi, terhadap keamanan nasional di AS.
Semalam di Amerika Serikat, saham-saham naik berkat reli pada saham-saham teknologi yang dipicu oleh pembebasan tarif yang mengejutkan dari Trump.
Dow Jones Industrial Average naik 312,08 poin, atau 0,78%, menjadi ditutup pada 40.524,79. Nasdaq Composite naik 0,64% dan berakhir di 16.831,48, sementara S&P 500 naik 0,79% dan ditutup di 5.405,97.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini: