BUMN Mulai Pakai AI, Bos Telkom Beberkan Cara Hitung Cuan

2 weeks ago 9

Jakarta, CNBC Indonesia - Teknologi kecerdasan buatan (AI) membutuhkan biaya yang cukup besar, baik untuk pengadaan infrastruktur maupun aplikasinya. Perusahaan harus memperhitungkan beberapa hal untuk memastikan investasi AI memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan.

Ketua Forum Digital BUMN dan Direktur Bisnis Digital PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., Fajrin Rasyid menjelaskan return dari investasi AI bisa dilakukan lewat beberapa cara.

Dari perhitungan ini, perusahaan termasuk BUMN bisa memperhitungkan investasi layak dikucurkan atau tidak. Dia menjelaskan bahwa nilai tambah dari AI tidak hanya bisa diukur dari pendapatan yang dihasilkan, tetapi juga dari efisiensi.

"AI itu bisa menaikkan revenue, which is probably langsung bisa kita hitung ROI-nya, tapi teman-teman IT juga mesti melihat bagian AI ini bisa bisa meningkatkan efisiensi," katanya.

Dia mencontohkan efisiensi bisa dihitung dari nilai belanja modal yang turun setelah menerapkan teknologi AI.

"Setelah otomasi misalnya, ini bisa menghemat waktu sekian, bandwidth sekian, sekian ribu proses. Ini kira-kira, bisa dihitung nilai rupiahnya," kata Fajrin.

Dia menjelaskan bahwa bidang industri yang bisa menikmati dampak besar dari AI adalah di sektor B2B. Alasannya, mayoritas bidang B2B membutuhkan komputasi yang sangat besar.

"Misalnya di sektor pertambangan yang mengoperasikan saat ini tidak hanya menambang langsung masuk ke dalam site, tapi menggunakan mesin yang dioperasikan dari jarak jauh. Itulah penggunaan 5G dan kemudian dihitung menggunakan big data AI, bagaimana proses penambangan bisa dilakukan," kata Fajrin.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Contek China, Ini Syarat RI Majukan Industri AI Generatif Lokal

Next Article Warga Eropa Ternyata Tak Peduli Dimatai-matai Robot

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |