Bukti Terbaru, China Lagi Kecanduan Durian

9 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia- Dalam hiruk-pikuk kota dan platform e-commerce di China, ada satu komoditas yang terus melonjak nilainya durian. Bukan sekadar buah tropis biasa, durian telah menjelma menjadi simbol gaya hidup premium di Negeri Tirai Bambu disukai, dicari, bahkan ditanam sendiri.

Menurut SCMP, China saat ini mengonsumsi lebih dari 85% pasokan durian global setiap tahun. Pada 2024, impor durian mencapai 1,56 juta ton senilai hampir US$7 miliar. Angka ini menyalip banyak komoditas strategis lain, memperlihatkan betapa gilanya pasar domestik terhadap buah berduri ini. "Durian adalah buah paling kontrarian-saat sektor lain lesu, permintaan durian tetap naik," kata Michael Wang, konsultan dan broker lahan durian di China.

Tren ini bukan sekadar ledakan sementara. Bagi kalangan kelas menengah hingga menengah atas, durian adalah simbol status. Di supermarket mewah atau di festival belanja online, durian montong asal Thailand atau musang king Malaysia bisa ludes hanya dalam hitungan menit. Selera ini pula yang mendorong terbukanya pasar China bagi pemasok baru, Vietnam (2022), Filipina (2023), dan Malaysia (2024).

Namun, kegilaan ini memunculkan satu pertanyaan penting, apa jadinya jika China mulai menanam durian sendiri? Jawabannya sedang tumbuh di provinsi tropis Hainan.

Di lahan seluas hampir 40 hektare, seorang pria bernama Huang Qijun merawat lebih dari 10.000 pohon durian setiap hari. Ia menggunakan aplikasi ponsel untuk mengaktifkan penyiraman otomatis, tetapi tetap harus memanjat dan menyerbuki bunga secara manual setiap malam. "Merawat durian seperti membesarkan anak. Semuanya harus teliti," kata Huang kepada South China Morning Post.

Produksi durian lokal baru dimulai beberapa tahun terakhir, tapi hasilnya mulai terasa. Pada 2023, Youqi Agricultural perusahaan tempat Huang bekerja memanen 50 ton durian, naik menjadi 260 ton tahun berikutnya. Tahun ini, targetnya 500-600 ton. Setiap buah bahkan sudah terjual habis sejak ukurannya sebesar bola pingpong.

Meski demikian, produksi dalam negeri belum mampu menyaingi Thailand dan negara Asia Tenggara lain dari sisi volume dan harga. Durian lokal bisa dua kali lebih mahal karena cuaca yang tak stabil dan biaya tenaga kerja tinggi. Namun di sisi rasa, durian Hainan punya senjata rahasia. dipanen matang dari pohon dan dikirim langsung dalam 48 jam ke konsumen tanpa proses pematangan kimia seperti durian impor.

Menurut Du Baizhong, GM Youqi Agricultural, "China tak akan bisa menggantikan Asia Tenggara sebagai pemasok, tapi kita bisa bermain di kualitas." Strateginya mirip seperti pertanian Jepang, lahan sempit, tapi hasil maksimal.

Namun hal ini juga menunjukkan peluang Indonesia masih terbuka lebar asal bisa menjawab tiga tantangan utama standar mutu, logistik, dan branding.

Thailand dan Vietnam sempat menghadapi pemblokiran karena gagal memenuhi standar karantina dan keamanan pangan. Indonesia pun harus belajar dari situ.

Indonesia punya modal kuat, produksi durian nasional mencapai 2 juta ton per tahun, salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Namun, mayoritas buahnya belum masuk pasar ekspor karena keterbatasan pascapanen, kemasan, dan infrastruktur logistik. Untuk itu, strategi awal Indonesia difokuskan pada durian beku dengan keunggulan umur simpan yang lebih panjang dan biaya kirim lebih efisien.

Model ini sudah diterapkan Malaysia sebelum mereka akhirnya menembus pasar durian segar. Jika Indonesia berhasil membangun sistem ekspor langsung misalnya dari Pelabuhan Pantoloan, Sulawesi Tengah, ke China dalam waktu hanya seminggu maka biaya logistik bisa ditekan. Tapi keberhasilan tetap bergantung pada penguatan teknologi, promosi durian beku, dan diferensiasi produk seperti pulp atau olahan makanan.

Meski begitu, permainan durian bukan hanya soal ekspor tapi juga diplomasi. China kini menjadikan durian sebagai alat penguat hubungan dagang dengan ASEAN. Lewat strategi yang disebut sebagai "durian diplomacy," China membuka pintu bagi lebih banyak negara untuk mengakses pasarnya. Indonesia harus sigap menangkap momen ini sebelum momentum berlalu.

Pada akhirnya, kegilaan China terhadap durian bukan hanya soal rasa tetapi identitas, pengalaman, dan hasrat akan produk yang eksotis tapi dekat. Dari impor miliaran dolar hingga percobaan menanam di tanah sendiri, bagi China durian telah menjadi salah satu buah yang dirayakan.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |