Bukan Tanah Abang, Pasar Ini Padat Sesak Manusia-Mobil Jelang Ramadan

Pengunjung memadati Pasar Tasik Cideng di Jakarta, Kamis, (27/2/2025). Meski Pasar Tanah Abang masih menjadi incaran orang-orang belanja berbagai kebutuhan. namun ada lokasi pasar busana yang unik biasa orang kenal Pasar Tasik. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Pasar Tasik, salah satu tempat masyarakat ibu kota berburu fesyen mulai dari pakaian, alas kaki hingga gamis dan mukena ramai menjelang Ramadan 1466 Hijriah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Sesuai dengan namanya, sebagian besar para pedagang berasal dari Tasikmalaya, salah satu daerah di Jawa Barat. Meski demikian, jika ditelusuri lebih dalam, ada juga pedagang yang berasal dari Padang dan Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Pasar Tasik di Jakarta ini sudah ada sejak 2005. Uniknya para pedagang menggelar lapak dagangannya di bagasi mobil mereka sendiri yang juga dihiasi manekin di sekitarnya. Jam bukanya pun hanya pada Senin dan Kamis, dari Pukul 04.00 subuh hingga pukul 11.00 siang. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Pasar Tasik ini sebenarnya ada di 3 lokasi berbeda. Yang pertama di Cideng Gambir, di Blok F Tanah Abang dan ditanah lapang dekat Stasiun Tanah Abang. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Pasar ini juga menjadi salah satu tempat belanja favorit lantaran bisa berbelanja dengan jumlah yang banyak dengan sistem grosiran. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Hampir ada 700 pedagang yang berjualan di Pasar Tasik Cideng. 50 pedagang lainnya berjualan di Pasar Tasik Blok F Tanah Abang. Harga-harga barang yang dijual di Pasar Tasik terbilang murah meriah, karena para pedagang ini pula yang memproduksi barang dagangannya. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Salah satu pedagang Pasar Tasik yang menjajakan barang dagangannya itu mengaku bisa meraup cuan Rp 4-7 juta per hari. Terlebih saat ramadan dan menjelang lebaran. Omzetnya bisa naik 2-3 kali lipat. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jenis barang yang diperdagangkan di Pasar Tasik ini sebagian besar baju gamis, jilbab atau hijab, baju anak-anak, baju casual dewasa pria dan wanita dan lain sebagainya. Maka tak heran momentum Ramadan dan jelang Hari Raya ia manfaatkan untuk meraup cuan sebanyak-banyaknya. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Lapak yang mereka sewa untuk berdagang ini juga dikenakan tarif sebesar Rp2 juta perbulan beserta uang kebersihan. Perputaran uang disini terbilang sangat cepat. Tak heran pasar yang hanya buka hari Senin dan Kamis itu selalu ramai. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Para pedagang ini kebanyakan menjual barang dagangannya ke luar daerah Jawa untuk diperjualbelikan kembali. Tak sedikit juga pembelinya yang berasal dari wilayah Timur Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)