Bos Damri Was-Was Nasib Angkutan Perintis di Ujung Pelosok RI, Kenapa?

2 weeks ago 14

Jakarta, CNBC Indonesia - Efisiensi anggaran yang telah dicanangkan oleh pemerintah membuat masyarakat khawatir akan operasional angkutan perintis di daerah perbatasan dan daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (T3).

Direktur Utama Perum DAMRI Setia N Milatia Moemin mengatakan, sejauh ini angkutan perintis di beberapa daerah masih beroperasi dan harapannya masih akan terus beroperasi meski ada efisiensi anggaran di Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Kami memfasilitasi mobilitas masyarakat di daerah perbatasan dan daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (T3), jadi kami berharap agar efisiensi ini tidak membuat operasional armada kami di daerah tersebut berhenti," katanya saat konferensi pers persiapan masa angkutan Lebaran tahun 2025 di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (25/2/2025).

Pihaknya khawatir jika armada Damri berhenti operasi di daerah tersebut, mobilitas masyarakat di daerah tersebut akan terhenti. Termasuk ketersediaan angkutan anak sekolah, distribusi hasil pertanian, hingga mobilisasi warga di daerah tersebut. Artinya, imbuh dia, kehadiran Damri di daerah T3 tersebut juga ikut mendongkrak perekonomian di daerah tersebut

"Dengan adanya Damri di daerah T3, maka dapat membantu roda perekonomian di daerah tersebut, sehingga bisa berputar sebagaimana mestinya," ujar Setia.

Dia mengaku masih menunggu keputusan Kemenhub terkait dampak dari efisiensi anggaran ke angkutan perintis di daerah T3.

Sebelumnya, muncul isu efisiensi anggaran berdampak ke angkutan perintis. Damri sebagai pemain utama angkutan perintis di daerah T3 pun berharap hal ini tidak berdampak pada operasional mereka di daerah tersebut.

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi sendiri telah menegaskan, subsidi angkutan perintis dan transportasi akan tetap dilakukan. Efisiensi anggaran sesuai dengan Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2025 akan dilakukan dengan cermat, hati-hati, dan selektif. Dia menyatakan, subsidi untuk transportasi publik dan angkutan perintis tetap menjadi prioritas utama guna memastikan aksesibilitas yang lancar, meningkatkan kesejahteraan sosial, serta mendukung mobilitas publik yang terjangkau dan inklusif bagi seluruh masyarakat.

Pemerintah, ujarnya, berkomitmen untuk menyediakan layanan transportasi yang terjangkau dan mencakup seluruh wilayah Indonesia.

"Sektor transportasi publik dan subsidi angkutan perintis yang berperan penting dalam mobilitas masyarakat, terutama bagi kelompok masyarakat rentan, tetap mendapatkan perhatian dan dukungan penuh," kata Dudy dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (9/2/2025).


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Cegah Tarif Ojol Naik, Potongan Aplikasi Maxim Maksimal 15%

Next Article Prabowo Mau Hemat, Menteri Ramai-ramai Minta Tambah Anggaran!

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |