Bos Bulog Sebar 1/2 Juta Ton beras SPHP, Bangun 100 Gudang Canggih

3 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengklaim pihaknya telah menyalurkan lebih dari 500 ribu ton beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar dan ritel di seluruh Indonesia. Penyaluran dilakukan setiap hari dengan volume mencapai 5 ribu hingga 6 ribu ton.


"Beras SPHP yang sampai dengan hari ini sudah tembus lebih dari 500 ribu ton. Dan ini per hari kami jual SPHP ini ke pasar, salurkan maksimal di antara rata-ratanya antara 5 ribu ton sampai 6 ribu ton per hari. Ini kami lakukan. Syukur Alhamdulillah ini berkat sinergi dari seluruh stakeholder," ujar Rizal dalam Agri Food Summit 2025 di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Kamis (16/10/2025).


Ia menjelaskan, distribusi beras SPHP dilakukan melalui tujuh jalur, mulai dari pedagang pasar tradisional, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, hingga lembaga negara.

"Penyaluran kami ini melalui tujuh saluran. Pertama adalah para pengecer pasar, yang kedua Koperasi Desa Merah Putih, yang ketiga pemerintah baik pusat maupun daerah serta TNI dan Polri," jelasnya.


Rizal menilai, peran aparat TNI dan Polri dalam membantu distribusi sangat besar, bahkan ikut menjual langsung ke masyarakat. "Nah ini khususnya yang TNI Polri ini luar biasa. Teman-teman TNI Polri sampai jualan di pasar-pasar ataupun di tempat-tempat keramaian. Seperti kalau teman-teman lari car free day setiap minggu itu di Bundaran HI itu pasti ada yang jualan. Sampai seperti itu kami lakukan," kata dia.


Selain itu, Bulog juga menggandeng berbagai jaringan ritel modern dan mitra BUMN. "Kita jual lewat ritel-ritel modern termasuk RPK (Rumah Pangan Kita) binaan Bulog. Serta teman-teman BUMN termasuk teman-teman Pupuk Indonesia, teman-teman PTPN, itu bantu-bantu jual juga beras kami," ujar Rizal.


Rizal menyebut Bulog akan memperkuat kerja sama dengan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, program bentukan Presiden. Melalui skema ini, pembelian gabah dari petani akan dilakukan Koperasi Desa Merah Putih sebelum diserap Bulog.


"Nah ke depan konteks ini akan kami rubah konsepnya. Nanti petani dibeli oleh Koperasi Merah Putih, dan kami akan beli dari Koperasi Merah Putih," terangnya.


Dengan pola tersebut, ia berharap rantai distribusi gabah dan beras menjadi lebih efisien dan adil bagi petani.


"Dengan harapan, dengan adanya keberadaan Koperasi Desa Merah Putih yang di masing-masing desa itu hidup mereka. Jadi ada keuntungan di Koperasi, ada juga keuntungan di petani. Dan kami lebih mudah untuk mengkoordinirnya lewat Koperasi Desa Merah Putih ke depan seperti itu," ujarnya.


Selain memperkuat penyerapan hasil panen, Bulog juga mendapat dukungan pemerintah untuk memperluas kapasitas gudang penyimpanan. "Alhamdulillah ini kemarin kami dapat petunjuk dari Bapak Presiden, Bulog akan didukung 100 gudang tambahan," ungkap Rizal.


Saat ini, Bulog memiliki 1.529 gudang di 501 titik. Penambahan 100 gudang baru akan difokuskan ke kabupaten dan kota yang belum memiliki fasilitas penyimpanan.


"Apabila ditambah 100 lagi kan berarti lebih powerful kami. Kami rencanakan gudang-gudang baru ini multifungsi, yang mana gudang tersebut ada dryer-nya, ada RMU (Rice Milling Unit)-nya, bahkan ada silo-nya," jelasnya.


Ia mengatakan, penyimpanan dengan silo akan memperpanjang umur beras hingga lebih dari tiga tahun, jauh lebih lama dibanding penyimpanan biasa. "Kalau disimpan di silo itu bisa lebih dari 3 tahun, tapi kalau di gudang dalam bentuk gabah itu maksimal antara 1 sampai 1,5 tahun," ucapnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Harga Beras Terus Menanjak, Walau Stok Berlimpah

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |