BMKG: Hati-Hati Hujan Deras dan Petir Tiba-Tiba, Kondisi Atmosfer Labil

3 days ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan terbaru. Sebagian besar wilayah Indonesia kini memasuki masa pancaroba.

BMKG memprediksi, sebanyak 403 ZOM (Zona Musim) atau sekitar 57,7% wilayah Indonesia mulai memasuki musim kemarau pada periode bulan April hingga Juni 2025. Hal itu terungkap dalam Prospek Cuaca Mingguan periode 8-14 April 2025 yang dirilis BMKG pada Senin (7/4/2025).

Dijelaskan, kondisi ini menunjukkan sebagian besar wilayah Indonesia sedang berada pada masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau, atau sering disebut sebagai masa pancaroba.

"Hati-hati hujan deras dan petir yang datang tiba-tiba," tulis BMKG, dikutip Rabu (9/4/2025).

"Selama periode ini, hujan umumnya terjadi pada siang hingga menjelang malam hari, didahului oleh udara hangat pada pagi hingga siang yang menyebabkan kondisi atmosfer menjadi labil," ungkap BMKG.

Lebih lanjut disebutkan, pemanasan permukaan yang kuat dapat memicu pembentukan awan-awan konvektif. Terutama awan Cumulonimbus yang berpotensi menimbulkan hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang.

"Kondisi ini juga dapat memicu terjadinya hujan es atau angin puting beliung. Karakteristik hujan pada masa pancaroba cenderung tidak merata dan berlangsung dalam durasi yang singkat," jelas BMKG.

"BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi selama masa pancaroba. Seperti hujan lebat disertai angin kencang, petir, dan puting beliung. Pastikan untuk mengamankan benda-benda di luar rumah yang mudah terbawa angin, hindari berteduh di bawah pohon atau baliho yang sudah rapuh saat hujan deras, dan selalu perbarui informasi cuaca terkini melalui website resmi kami di https://www.bmkg.go.id/ atau melalui aplikasi infobmkg dan sosial media @/infobmkg," tegas BMKG memperingatkan.

Potensi Kondisi Cuaca 8-14 April 2025

BMKG mencatat adanya gangguan MJO secara spasial terprediksi aktif di Samudra Hindia barat Aceh, Sumatra bagian tengah hingga utara, Laut Cina Selatan, Kalimantan bagian tengah hingga utara, Selat Makassar, Sulawesi bagian tengah hingga utara, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Maluku Utara, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Papua.

"Kombinasi antara MJO, gelombang Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, dan gelombang Low Frequency pada wilayah dan periode yang sama terpantau aktif di wilayah Indonesia bagian tengah hingga utara sehingga berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif serta pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah tersebut," tulis BMKG.

Juga diprediksi potensi terbentuknya daerah tekanan rendah, sirkulasi siklonik yang membentuk daerah konvergensi memanjang dan daerah konfluensi. Di sisi lain, labilitas lokal kuat mendukung proses konvektif skala lokal.

"Merujuk pada kondisi atmosfer di atas, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca signifikan ini dengan selalu memperbarui informasi cuaca dan memperbaiki kondisi lingkungan," sebut BMKG.

BMKG pun mengeluarkan peringatan dini kondisi cuaca ke depan.

Pada 8-10 April, kondisi cuaca di Indonesia pada umumnya diprediksi berawan hingga hujan ringan.

Namun perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:

  • Hujan Lebat

Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Papua Pegunungan, dan Papua.

  • Angin Kencang

Maluku.

Begitu juga pada periode tanggal 11-14 April 2025, secara umum kondisi cuaca diprediksi berawan hingga hujan ringan.

Namun perlu waspada potensi peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, berada di wilayah berikut:

  • Hujan Lebat

Sumatra Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Papua Pegunungan.

  • Angin Kencang

Aceh, Riau, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.

Sebagai catatan, BMKG mengingatkan, peringatan tersebut adalah prospek kondisi secara umum. Untuk informasi cuaca lebih detail dapat diakses melalui website BMKG, aplikasi mobile infoBMKG dan sosial media @/infoBMKG.

"Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru," tulis BMKG.


(dce/dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: BMKG Warning Puncak Cuaca Ekstrem & Potensi Banjir Susulan

Next Article Banyak Fenomena Muncul 3-9 Desember, BMKG Ingatkan Siaga-Siap Evakuasi

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |