Berita Duka! Mantan PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi Meninggal Dunia

2 days ago 11

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi meninggal dunia pada Senin (14/4/2025), malam waktu setempat pada Usia 85 tahun. Hal ini awalnya disampaikan langsung oleh menantunya sekaligus mantan Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin.

Dalam unggahan Instagramnya, Khairy mengungkapkan Abdullah Ahmad Badawi wafat pada pukul 19.10 waktu setempat di National Heart Institute di Kuala Lumpur setelah mengalami perawatan sejak Minggu. Abdullah dirawat setelah mengalami kesulitan bernapas dan segera ditempatkan di ruang perawatan intensif.

"Terlepas dari semua upaya medis, ia meninggal dengan tenang, dikelilingi oleh orang-orang yang dicintainya," tambah keterangan resmi National Heart Institute Kuala Lumpur dikutip Channel News Asia.

Memberikan penghormatan kepada Abdullah, lembaga tersebut mengatakan ia adalah seorang pemimpin yang membawa ketenangan dan kasih sayang dalam pelayanan publik.

"Kontribusinya bagi negara, terutama dalam membina persatuan dan pemerintahan yang baik, akan selalu dikenang dengan rasa hormat dan kekaguman yang mendalam," tambahnya.

Perdana Menteri Anwar Ibrahim juga mengungkapkan rasa dukannya sekaligus memuji prestasi Abdullah semasa hidup. Anwar mencatat bahwa Abdullah selalu menjadi sosok yang menenangkan di tengah gejolak politik, dan selalu bersikap sopan bahkan ketika mereka berada di kubu yang berseberangan.

"Pak Lah (panggilan akrab Abdullah) mengajarkan kita arti kemanusiaan dalam kepemimpinan," katanya dalam sebuah posting Facebook, seraya menambahkan bahwa mantan Perdana Menteri itu bukan hanya seorang pemimpin, tetapi juga orang yang "berhati besar".

Abdullah lahir di Penang pada tahun 1939. Ia adalah anak tertua dari empat bersaudara dari pasangan Khailan Hassan dan Ahmad Badawi, seorang tokoh agama dan politik terkemuka di partai United Malays National Organisation (UMNO).

Abdullah, seorang sarjana studi Islam di Universitas Malaya, memulai kariernya sebagai pejabat diplomatik dan pegawai negeri pada tahun 1964. Tahun berikutnya, ia menikah dengan Endon Mahmood dan dikaruniai dua orang anak.

Ia terjun ke dunia politik pada tahun 1966, tetapi mengambil peran yang lebih aktif di UMNO setelah ayahnya meninggal pada tahun 1977. Pada tahun 1978, ia mencalonkan diri untuk kursi parlemen di daerah pemilihan Kepala Batas di negara bagian asalnya dan menang dengan mayoritas 5.029 suara.

Tiga tahun kemudian, ia diangkat menjadi anggota Kabinet di bawah Mahathir, menjabat sebagai menteri di Departemen Perdana Menteri.

Ia kemudian memegang beberapa jabatan Kabinet lagi di bawah Mahathir. Abdullah diangkat sebagai Wakil Perdana Menteri pada tahun 1999, menyusul pemecatan mendadak wakil Mahathir sebelumnya, Anwar, yang pada tahun 1998 didakwa melakukan korupsi dan sodomi. Para kritikus mengatakan dakwaan tersebut bermotif politik.

Pada tahun 2003, Mahathir mengundurkan diri, dan Abdullah, penggantinya yang dipilih sendiri, menjadi Perdana Menteri kelima Malaysia.

Dalam pemilihan umum yang diadakan tahun berikutnya, Abdullah menerima dukungan luas, berkampanye dengan sumpah untuk memberantas kemiskinan dan menghapuskan kronisme dan korupsi yang telah menjadi slogan masa jabatan panjang Mahathir.

Ia juga menganut versi Islam moderat yang bertujuan untuk kemajuan ekonomi dan teknologi ketimbang fundamentalisme agama. Namun, ia dikritik publik atas tinjauannya terhadap subsidi bahan bakar yang menyebabkan kenaikan harga yang tajam.

Abdullah mengundurkan diri pada tahun 2009, setahun setelah pemilu yang menyebabkan koalisi Barisan Nasional yang berkuasa saat itu kehilangan mayoritas parlemen untuk pertama kalinya dalam sejarah negara tersebut. Ia digantikan oleh Najib Razak.

Kekhawatiran tentang kesehatan Abdullah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan Khairy mengungkapkan pada bulan September 2022 bahwa Abdullah menderita demensia. Khairy mengatakan Abdullah tidak ingat nama-nama anggota keluarga, kesulitan berbicara, dan juga harus menggunakan kursi roda.

"Pengumuman tersebut dibuat setelah diskusi keluarga, karena banyak orang bertanya tentang kesehatan mantan pemimpin tersebut," katanya saat itu.


(tps/tps)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pipa Gas Petronas Bocor! Picu Kebakaran Hebat di Malaysia

Next Article Panas Megakorupsi Malaysia Rp 71 T, Eks PM Bebas di Sini

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |