Jakarta, CNBC Indonesia - Media ekonomi terbesar dan terintegrasi CNBC Indonesia menggelar CNBC Indonesia Awards 2025 dengan mengusung tema "Turning Turbulence into Triumph: Resilience, Vision, and Growth in Changing Global Landscape". Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kepada berbagai sektor usaha dan industri, serta sosok yang memiliki andil dalam membawa dampak positif terhadap kemajuan ekonomi tanah air ini.
Untuk kategori Outstanding Achievement in National Food Security Policy, penghargaan ini diberikan kepada Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan Republik Indonesia. Berkat prestasi yang luar biasa dalam kebijakan ketahanan pangan, Kementerian yang satu ini dianggap layak mendapatkan apresiasi.
Salah satu capaian penting Kemenko Pangan pada 2025 adalah memastikan Indonesia tidak lagi mengimpor beras, sehingga menandakan efektivitas kebijakan ketahanan pangan dari pemerintah.
"Malam ini saya ingin menyampaikan permohonan maaf dari Pak Menko karena tidak bisa hadir langsung, namun sangat mengapresiasi. Fokus Kemenko Pangan adalah untuk ketahanan pangan dengan resiliensi dan kesejahteraan petani. tahun 2025 adalah tahun pertama indonesia tidak mengimpor beras," ucap Staf Khusus Kemenko Pangan, Meizani Irmadhiany dalam Malam Penganugerahan CNBC Indonesia Awards 2025 di Jakarta, Kamis (11/12/2025).
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan pernah menyatakan, tahun 2024 lalu Indonesia masih mengimpor 4,5 juta ton, sedangkan pada tahun ini impor beras dihentikan. Walau impor beras sudah distop, stok beras nasional masih dalam kondisi aman.
"Stok kita di gudang Bulog ada 3,8 juta ton. Jadi kita sudah tidak impor, tapi stoknya ada 3,8 (juta ton)," ujarnya, dikutip Kamis (11/12/2025).
Keberhasilan tersebut tak lepas dari kenaikan produksi padi secara signifikan dalam waktu singkat. Hal ini didukung oleh meningkatnya luas sawah yang dapat tertanam dari 7,5 juta hektare (Ha) menjadi 10 juta Ha.
Peningkatan produktivitas pertanian ini juga ditopang oleh langkah Presiden Prabowo Subianto yang mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) untuk mempercepat pembangunan irigasi dan distribusi pupuk kepada para petani.
Dampak dari kebijakan tersebut terasa nyata di lapangan. Zulhas menyebut, produksi beras nasional meningkat hampir 13%. Bahkan, Badan Pusat Statistik (BPS) juga memproyeksikan Indonesia akan surplus beras sebanyak 4 juta ton pada 2025.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]

1 hour ago
1

















































