Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus meneliti perkembangan Sesar Lembang yang membentang membentang hampir 29 Km, mulai dari Padalarang hingga kawasan Cimenyan. Sesar ini bukan sekadar garis di peta, melainkan bagian dari sistem geologi aktif yang nyata keberadaannya.
Salah satu lokasi yang menjadi bukti morfologi jalur sesar ini adalah Gunung Batu di Lembang, yang berada tepat di kilometer 17 jalur sesar. Belakangan, muncul kabar bahwa Gunung Batu semakin meninggi.
Menanggapi hal ini, Periset bidang Geologi Gempa Bumi, BRIN, Mudrik R. Daryono menjelaskan bahwa memang benar setiap kali terjadi gempa bumi, permukaan tanah di jalur sesar bisa mengalami pergeseran atau kenaikan.
"Gunung Batu bisa naik hingga 40 Cm dalam sekali kejadian gempa. Dan naik atau gesernya ini akan menghasilkan gempa bumi," ungkap dia dalam keterangan tertulisnya dikutip Minggu (28/12/2025).
Di sisi lain, gempa-gempa kecil yang akhir-akhir ini tercatat di wilayah sekitar Bandung, terutama di segmen Cimeta dan di Sesar Kertasari, merupakan hal lumrah dalam sistem sesar aktif.
Fenomena ini bisa diartikan dua kemungkinan. Pertama, gempa kecil tersebut hanyalah pelepasan energi sesar dalam skala kecil yang kemudian berhenti begitu saja. Kedua, gempa kecil bisa saja menjadi bagian dari rangkaian proses yang suatu saat diikuti oleh gempa lebih besar.
"Hingga saat ini, ilmu kebumian belum mampu memprediksi dengan pasti skenario mana yang akan terjadi. Karena itulah, sikap paling bijak yang bisa dilakukan adalah tetap waspada dan menyiapkan langkah mitigasi sejak dini," ujar Mudrik.
BRIN bersama BMKG, BPBD, serta pemerintah daerah terus melakukan riset, pemetaan, dan edukasi publik mengenai Sesar Lembang. Tujuannya sederhana, bukan menciptakan kecemasan, melainkan mendorong kewaspadaan yang sehat.
Dengan riset berkelanjutan, kesiapsiagaan yang baik, dan pemahaman masyarakat yang semakin meningkat, Bandung dan juga Provinsi Jawa Barat dapat menjadi wilayah yang lebih tangguh menghadapi bencana.
Foto: Ilustrasi hasil trencing (penggalian paritan) hasil gerakan aktif Sesar Lembang. (Dok. BRIN)
Ilustrasi hasil trencing (penggalian paritan) hasil gerakan aktif Sesar Lembang. (Dok. BRIN)
Sekda Jabar Minta Masyarakat Bandung Waspada Gempa Besar
Sebelumnya Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman meminta warga Jabar khusus di kawasan Bandung Raya untuk waspada. Warga Bandung harus paham bahwa aktivitas Sesar Lembang bisa memicu gempa besar.
"Bapak ibu semuanya. Tolong informasikan ke keluarganya, informasikan ke lingkungannya masing-masing. Jawa Barat punya potensi bencana sesar lembang. Kami sudah beberapa kali bertemu dengan BMKG dan BRIN. Setiap tahun Sesar Lembang bergeser 4 milimeter. Mudah-mudahan tidak ada bencana gempa bumi akibat pergeseran Sesar Lembang. Tapi secara scientific dimungkinkan," bebernya dikutip Minggu (28/12/2025).
Dia menuturkan ada 7 kabupaten-kota di Jabar yang terkena dampak apabila terjadi gempa besar karena Sesar Lembang. Sesar ini katanya bisa memicu gempa besar hingga M 7.
"Dan yang akan terdampak itu Bandung Raya. Tidak kurang dari 7 kabupaten Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang. Kalau itu terjadi maka potensi bencananya, potensi gempanya 6-7 Magnitud. Mudah-mudahan tidak terjadi tapi secara scientific dimungkinkan terjadi. Dan kita semuanya harus waspada," sebutnya.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]

2 hours ago
6

















































