Bambu RI Simpan Harta Karun Awet Muda, Rebutan Warga AS dan India

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Di sela rimbunnya hutan bambu tropis Indonesia, tersimpan "harta karun" alam yang belum banyak dikenal duni,  tabasheer. Dikenal juga sebagai bigar bambu atau ekstrak ruas bambu, bahan alami ini perlahan mencuri perhatian dunia sebagai komoditas ekspor yang bernilai tinggi, terutama di tengah lonjakan permintaan bahan herbal dan suplemen kesehatan global.

Meski tak sepopuler gaharu atau cendana, tabasheer Indonesia justru menunjukkan pertumbuhan ekspor paling konsisten dalam lima tahun terakhir. Data ekspor menunjukkan nilai yang terus menanjak

India menjadi pasar terbesar dengan permintaan senilai US$ 10,67 juta, disusul oleh Amerika Serikat (US$ 5,18 juta), China, Republik Ceko, dan Jepang yang juga aktif menyerap pasokan tabasheer RI.

Tabasheer merupakan endapan silika alami yang terbentuk di dalam ruas bambu saat tanaman mengalami proses biologis tertentu umumnya saat stres atau penuaan. Wujudnya berupa kristal putih atau kebiruan yang mengandung konsentrasi mineral tinggi.

Berbeda dari gaharu yang harum atau cendana yang kayunya diekstrak, manfaat tabasheer terletak pada khasiat kesehatan dan keseimbangan tubuh. Bahan ini telah digunakan selama ribuan tahun dalam:

  • Pengobatan Ayurveda (India)

  • Pengobatan Tradisional China

  • Ramuan herbal Timur Tengah dan Asia Tenggara

Dalam Ayurveda, tabasheer dipercaya memiliki efek mendinginkan tubuh, anti-inflamasi, dan membantu meningkatkan daya tahan. Seiring kemajuan ilmu farmasi, kini bahan ini juga digunakan sebagai anti-aging agent dan campuran suplemen herbal di berbagai negara.

Kualitas tabasheer asal Indonesia dinilai lebih unggul karena berasal dari spesies bambu yang tumbuh di ekosistem tropis dengan kandungan silika lebih tinggi. Tak hanya itu, proses ekstraksi dan pemurnian tabasheer di dalam negeri juga makin modern, sehingga membuatnya kompetitif di pasar ekspor.

Inilah yang menjadikan ekspor tabasheer RI diminati banyak negara, khususnya India yang mengandalkannya dalam formulasi Ayurveda dan Amerika Serikat serta Jepang, yang tengah menggenjot riset produk natural remedies dan kosmetik berbasis bahan alami.

Di tengah tren global menuju produk herbal dan alami, posisi tabasheer Indonesia diperkirakan makin strategis. Potensi ekspornya belum sepenuhnya tergarap, namun tren permintaan terus menanjak membuka peluang bagi pelaku industri bambu, eksportir, dan UMKM di daerah.

Bila digarap serius seperti gaharu dan rempah-rempah, tabasheer bisa menjadi komoditas andalan baru dari kebun bambu Indonesia, sekaligus ikon ekspor bahan herbal RI di panggung dunia.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |