Jakarta, CNBC Indonesia - PT Badak NGL (Badak LNG) menjadi salah satu pionir dalam upaya peningkatan pemanfaatan gas di Tanah Air. Dengan fasilitas serta inovasi yang dimiliki Badak sekarang, berbagai kegiatan untuk bisa meningkatkan penggunaan gas yang juga akan ikut mengerek produksi sekaligus meningkatkan peran energi ramah lingkungan.
PT Badak NGL (Badak LNG) adalah perusahaan yang memproduksi gas alam cair (LNG) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan merupakan anak usaha dari Pertamina Hulu Energi. Badak LNG yang berada di Bontang, Kalimantan Timur, merupakan perusahaan gas alam cair terbesar di Indonesia dan salah satu kilang LNG terbesar di dunia.
Badak NGL kini dipimpin Achmad Khoiruddin sebagai Presiden Direktur dan CEO yang dikukuhkan sejak 8 Januari 2024. Di bawah kepemimpinannya, Badak NGL kini terus menuju pada perusahaan yang lebih berkelanjutan.
Atas komitmenya tersebut, Achmad Khoiruddin dianugerahi Green Leadership dalam Anugerah Lingkungan PROPER 2024 pada Senin (24/2/2025) di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Penghargaan Public Disclosure Program for Environmental Compliance (PROPER) merupakan ajang apresiasi bagi perusahaan serta pemimpin perusahaan yang berkomitmen terhadap praktik bisnis berkelanjutan dan tanggung jawab lingkungan.
Foto: Strategi PT Badak NGL Tekan Impor LPG & Jadi LNG Hub Dunia. (CNBC Indonesia TV)
Strategi PT Badak NGL Tekan Impor LPG & Jadi LNG Hub Dunia. (CNBC Indonesia TV)
Badak NGL memiliki beberapa fasilitas penunjang kegiatan pengolahan gas nomor wahid. Selain memiliki fasilitas LNG berupa 6 tangki LNG dan 8 train dengan total kapasitas 22,5 Million Ton per Annum (MTPA), Badak NGL juga memiliki 5 tangki LPG dengan total kapasitas 200 ribu M3. Ini membuat PT Badak NGL tidak hanya bisa berekspansi bisnis di LNG tapi juga LPG.
Keberadaan fasilitas LPG di Kilang LNG Badak juga jadi nilai plus yang diyakini mampu memberikan manfaat lebih bagi bisnis gas Indonesia ke depannya. PT Badak NGL sudah sukses meningkatkan produksi LPG mencapai 323% melaui program LPG Production Booster System.
PT Badak NGL melakukan modifikasi Kilang LNG Badak agar dapat mengekstraksi lebih banyak LPG dalam kondisi gas umpan lean yang mengandung komponen hidrokarbon berat yang lebih rendah. Caranya, dengan melakukan instalasi sistem pendinginan tambahan pada scrub column overhead.
Melalui implementasi proyek ini, produksi LPG dari Kilang LNG Badak dari yang sebelumnya defisit (impor) LPG sebesar 270 m3/hari menjadi dapat memproduksi LPG sebesar 603 m3/hari. Peningkatan ini dipyeksikan berpotensi menghasilkan total produksi LPG sebesar 1.560.000 m3 dan potensi pendapatan sebesar US$92 juta selama tahun 2022 - 2027.
Namun perseroan memiliki tantangan terhadap penurunan harga gas/LNG. Penurunan harga LNG berdampak pada keuntungan yang diterima produsen gas dari penjualan LNG.
President Director & CEO Badak LNG Achmad Khoiruddin menjelaskan bagaimana Badak LNG telah bersiap menyusun strategi menghadapi kondisi penurunan feed gas. Dengan adanya penemuan potensi sumber gas baru oleh Eni di Wilayah Kerja North Ganal mengubah arah strategi perusahaan.
Foto: Dok Badak LNG
Badak LNG
Achmad Khoiruddin menjelaskan bahwa integrasi untuk East Kalimantan Gas System juga perlu dikoordinasikan terus menerus karena dinamika perubahan akan selalu ada. Melalui TRM, perseroan berharap dapat membuka ruang diskusi, sinergi, kolaborasi, dan menghadirkan solusi demi masa depan yang lebih baik.
Selain itu, Badak NGL memiliki komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dan sosial melalui berbagai program inovatif. Salah satu komitmen Badak LNG adalah menerapkan LPG Production Booster System (LPBS) yang berhasil mengurangi emisi sebesar 119.309 ton CO2eq serta program pengurangan limbah B3 yang menurunkan jumlah limbah B3 sebanyak 0,067 ton/tahun.
Badak LNG juga telah memanfaatkan limbah padat non B3 polyurethane sebanyak 1,07 ton diproses menjadi 1.072 pelampung jaring rumput laut. Inovasi ini memberikan manfaat lingkungan yang signifikan seperti pengurangan timbulan limbah insulasi, peningkatan nilai daur ulang, dan pengurangan mikroplastik di laut.
Badak LNG pun turut menjaga keanekaragaman hayati dengan menciptakan Miniatur Hutan Dipterocarpaceae. Inisiatif ini berhasil mengonservasi 14 jenis meranti endemik Kalimantan Timur dan meningkatkan jumlah spesies fauna sebanyak 218 jenis selama 4 tahun.
Bedak LNG menunjukkan komitmennya dalam menjaga keanekaragaman hayati dengan mengembangkan program konservasi yang menarik. Salah satu fokus utamanya adalah pelestarian tanaman endemik Kalimantan Timur, seperti Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata) dan berbagai jenis anggrek lokal lainnya.
Foto: Badan NGL
Konservasi alam Badak NGL
Hingga saat ini, Badak LNG telah berhasil membudidayakan sebanyak 4.653 anggrek lokal, yang merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menjaga kelestarian flora khas di wilayah Kalimantan Timur.
Program ini tidak hanya mendukung konservasi lingkungan, tetapi juga menunjukkan peran aktif perusahaan dalam melestarikan kekayaan alam daerah.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)