Badai PHK Tiba-Tiba Guncang Pabrik Motor Listrik RI, Ada Apa?

5 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan motor listrik tengah jeblok imbas dari tidak jelasnya kelanjutan subsidi motor listrik di tahun 2025 ini. Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) Budi Setiyadi mengungkapkan bahwa sudah mulai timbul dampak pemutusan hubungan kerja pada pekerja di pabrik ya.

"PHK nyatanya semua sudah mulai, saya nggak tahu dirumahkan apa PHK. Pengurangan pegawai sudah ada, karena ya kapasitas berkurang, gaji besar, jadi strategi bertahan dengan pengurangan pegawai," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (1/7/2025).

Padahal mulai ada beberapa investor yang masuk ke Indonesia untuk membangun ekosistem motor listrik setelah adanya subsidi Rp 7 juta per unit tahun lalu, beberapa bahkan sudah mulai berkembang.

"Investasi bangun pabrik, bahkan pabrik ada yang mulai besar tapi dengan ini mereka ya mungkin menahan," ujar Budi.

Penjualan motor listrik di awal tahun cukup tersendat imbas tidak adanya subsidi Rp 7 juta dari pemerintah. Pantauan CNBC Indonesia di dua diler motor listrik wilayah Jakarta Selatan pada Senin (13/1/2024) minim pengunjung yang datang. (Dok. Istimewa)Foto: Penjualan motor listrik di awal tahun cukup tersendat imbas tidak adanya subsidi Rp 7 juta dari pemerintah. Pantauan CNBC Indonesia di dua diler motor listrik wilayah Jakarta Selatan pada Senin (13/1/2024) minim pengunjung yang datang. (Dok. Istimewa)
Penjualan motor listrik di awal tahun cukup tersendat imbas tidak adanya subsidi Rp 7 juta dari pemerintah. Pantauan CNBC Indonesia di dua diler motor listrik wilayah Jakarta Selatan pada Senin (13/1/2024) minim pengunjung yang datang. (Dok. Istimewa)

Industri pun meminta kepastian agar bisa kembali berjualan dan mengembangkan usahanya, bahkan jika ada kejelasan Budi menyebut ada potensi investor asing masuk ke RI.

"Ada kepastian, industri termotivasi dan tetap tumbuh. Pemerintah sudah bantu investor, dengan subsidi investor jadi semangat. Tapi bukan hanya itu, tapi yang dari luar juga masuk ke dalam," sebutnya.

Demi bisa bertahan, beberapa industri mulai beralih untuk memproduksi jenis lain namun permintaannya tetap tinggi seperti sepeda listrik.

"Substitusi ke sepeda listrik bisa juga karena banyak yang dibeli kan sepeda listrik," ujar Budi.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Miris! Penjualan Motor Listrik Ternyata Tak Laku di RI

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |