Badai PHK Kembali Hantui RI, Menteri-Menteri Prabowo Buka Suara

Jakarta, CNBC Indonesia - Ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia masih terus berlanjut. Ancaman PHK ini muncul di beberapa perusahaan di sektor teknologi, elektronik, makan dan minuman, hotel, hingga otomotif. Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih pun buka suara.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli salah satunya. Ia merespons isu PHK yang berpotensi terjadi PT Fastfood Indonesia Tbk atau KFC. Yassierli mengatakan akan meminta penjelasan terlebih dahulu dari pihak manajemen.

"Kita kan selalu berusaha tidak ada PHK. Nanti kita lihat ini saya lagi dengar, nunggu laporannya seperti apa," kata Yassierli saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (27/2/2025).

"Secara undang-undangkan perusahaan itu menjadikan PHK itu sebagai langkah terakhir, nah kita mau cek itu," tegasnya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana merespons potensi PHK yang bakal terjadi di industri perhotelan, akibat kebijakan efisiensi pemerintah. Ia mengatakan, sudah berkoordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

"Kami sudah berkoordinasi dengan PHRI, memang ada dampak tapi kami rasa itu akan sementara. Kalau pembicaraan kami sih belum ada rencana PHK, nanti kami akan klarifikasi lagi dengan merekam" tutur Widiyantini.

Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza memberikan pernyataan terkait potensi PHK yang bakal makin marak di sektor padat karya dan manufaktur, seperti elektronik hingga otomotif.

Ia menegaskan, posisi pemerintah ialah tetap berpihak kepada para kelas pekerja, supaya PHK tidak terjadi. Maka, ia memastikan akan mengajak industri untuk mengambil persepsi yang sama.

"Ya, secara umum pemerintah tidak ingin ada PHK. Itu sudah jadi komitmen pemerintah untuk tidak ada PHK. Memang sekarang kami lagi monitor semuanya, supaya keinginan pemerintah itu betul-betul bisa bersama-sama dengan kondisi industri," ungkap Faisol.

(arj/haa)

Next Article Pak Prabowo! Ini Solusi Atasi Kantong Warga RI yang Seret