Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) mengklaim bahwa Hamas telah merencanakan serangan ke Israel sejak lama. Hal ini diketahui dalam laporan yang diungkap oleh pihak AS.
Laporan tersebut menjelaskan bagaimana cara Hamas bisa melakukan rencananya dan tidak terdeteksi pihak AS maupun Israel.
Hamas, kata pihak AS, disebut berkomunikasi dengan cara yang sama sekali kuno dan menghindari teknologi modern saat ini. Yakni melalui jaringan telepon kabel dibangun dalam sebuah terowongan di bawah Gaza.
Komunikasi tersebut dilakukan selama dua tahun. Selama waktu tersebut, pihak Hamas melakukan komunikasi dan merencanakan operasi serta memanggil ratusan anggotanya. Namun tak ada sama sekali pergerakan mereka.
Dalam laporan disebutkan pula Hamas juga lolos dari deteksi AS dan Israel dengan menghindari penggunaan komputer maupun ponsel. Para anggota hanya melakukan komunikasi pada area yang sudah ditentukan saja.
"Tidak banyak diskusi dan bolak-balik serta koordinasi di luar area terdekat," kata salah satu sumber, dikutip dari CNN, Jumat (11/7/2025).
Kantor Direktur Intelijen Nasional AS menolak berkomentar dan kedutaan Israel di Washington tidak menanggapi permintaan komentar.
Sebagai informasi, terowongan tersebut dibangun Gaza selama lima belas tahun terakhir. Pihak pasukan pertahanan Israel menyebutnya sebagai 'metro Gaza'.
Jaringan terowongan membentuk sebuah labirin luas. Di dalamnya menjadi tempat menyimpan seperti roket dan amunisi serta cara para militan untuk bergerak tanpa diketahui lawan.
Menurut pasukan Israel, metro Gaza juga menjadi tempat pusat komando dan juga kendali penting yang dilakukan oleh Hamas.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dipakai Bos Intel AS Bahas Rahasia, Aplikasi Saingan WA Buka Suara