Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan mengadakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan teknis di berbagai bidang untuk para alumni lembaga pemasyarakatan (lapas) terutama yang ditempatkan di Nusakambangan sebelum kembali ke masyarakat.
Melansir keterangan resminya, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto menjelaskan Beragam Balai Latihan Kerja (BLK) didirikan oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) tak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan internal lapas, tapi juga menjadi sarana pembinaan melalui kegiatan kerja, keterampilan, dan pelatihan di bidang agribisnis.
"Tadinya Nusakambangan ini hanya tempat penahanan, tapi kini juga dijadikan tempat pelatihan ketahanan pangan. Harapannya, ketika mereka (warga binaan) bebas, mereka punya modal untuk melanjutkan aktivitas berdasarkan kegiatan dan kemampuan yang mereka miliki," ujar Agus dalam keterangan resminya dikutip, Jumat (7/11//2025).
Agus menjelaskan adanya BLK bagi warga binaan juga sejalan dengan Asta Cita kedua, yakni memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
"BLK tersebut juga mempercepat terwujudnya lapas yang mandiri, produktif, dan berkontribusi nyata terhadap ketahanan pangan nasional," ujarnya.
Wakil Menteri PANRB Purwadi Arianto mengatakan BLK yang merupakan kolaborasi bersama para stakeholder terkait, baik pihak pemerintah maupun swasta, sejalan dengan kebijakan reformasi birokrasi tematik, yakni membangun inovasi yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Menurutnya, kegiatan ini dapat menjadi praktik baik di lapas-lapas lainnya.
"Sehingga ini berdampak langsung kepada ekosistem pembangunan nasional. Kolaborasi dan sinergi antar-kementerian, lembaga, pemerintah daerah menjadi yang utama. Tentunya saya mengapresiasi ini dan semoga kegiatan ini menjadi inspirasi di tempat lain," ujar Purwadi dalam keterangan resmi dikutip Jumat (7/11/2025).
Program pelatihan di BLK menurutnya bukan hanya meningkatkan keterampilan teknis warga binaan, tapi juga membentuk karakter, etos kerja, dan kemandirian. Pembinaan juga membantu mereka dengan bekal kemampuan dan rasa percaya diri untuk memulai kehidupan yang lebih baik.
"Melalui BLK ini warga binaan memperoleh keterampilan hidup, masyarakat dan konsumen memperoleh nilai ekonomi, dan negara memperoleh tata kelola pembinaan yang lebih manusiawi dan berkelanjutan," ujarnya..
Adapun BLK yang ditinjau dimulai dari Pabrik FABA (Fly Ash Bottom Ash). Pabrik ini mengolah abu batu bara (FABA) menjadi produk bermanfaat seperti paving block. Peninjauan berikutnya dilakukan ke BLK Pengolahan Pupuk; BLK Konveksi; Kolam Budidaya Sidat dan Penebaran Benih Sidat; BLK Tepung Nirbaya; BLK Lapas Kembang Kuning; BLK Udang Vaname Pasir Putih; BLK Pelintingan Rokok; BLK Ayam KUB dan Petelur; dan BLK Lapas Terbuka.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tingkatkan Kepribadian Warga Binaan, Ini Langkah Nyata Pemerintah

1 hour ago
2

















































