Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan situasi terkini dunia saat ini. Hal itu dibeberkan Airlangga dalam acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Jakarta, Selasa (8/4/2025).
"Tentu dunia sedang tidak baik-baik saja," katanya.
Menurut Airlangga, beberapa indikator pasar keuangan masih berfluktuasi. Salah satunya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"IHSG masih negatif, tadi pagi negatif namun sudah berada pada tren positif sudah naik. Nilai tukar rupiah juga relatif terjaga walaupun ada pelemahan. Tapi kalau kita bandingkan negara lain seperti Jepang pelemahannya itu sampai 50%, demikian juga beberapa negara lain," ujar Airlangga.
Politikus Golongan Karya itu bilang kalau AS pun menggugat pelemahan nilai tukar sebagai currency manipulator untuk kemudian dijadikan bagian dari non tariff barrier.
"Yield treasury kita juga relatif bagus. Kemudian juga obligasi dan juga yang terkait cadangan relatif tetap sama," kata Airlangga.
Kemudian, menurut dia, pengumuman tarif baru oleh Presiden Donald Trump telah meningkatkan ketidakpastian ekonomi global.
"Ini akibat kebijakan tersebut probability resesi juga meningkat namun Indonesia masih relatif rendah, di 5%. Kemudian trade policy uncertainty juga tinggi sehingga kita masuk dalam kebijakan yang uncertain," ujar Airlangga.
"Terjadi gejolak pasar keuangan seluruh dunia terjadi pelemahan di emerging market. Kemudian retaliasi tarif oleh China, rantai pasok global terganggu dan tentunya ini banyak korporasi yang menahan atau terjadi penurunan konsumsi bahkan wait and see untuk melakukan investasi atau ekspansi," lanjutnya.
(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Saham AS Anjlok Usai Trump Umumkan Kebijakan Tarif
Next Article Sah! RI-China Teken Kerja Sama Blue Economy, Ini Manfaatnya