8 Kayu Termahal RI yang Jadi Buruan Dunia, Harga Setara 60 Gram Emas

7 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia- Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, termasuk berbagai jenis kayu bernilai tinggi.

Beberapa jenis kayu asal Indonesia tidak hanya diminati di pasar domestik, tetapi juga memiliki permintaan tinggi di pasar internasional. Faktor seperti kualitas unggul, kelangkaan, dan karakteristik khusus menjadikan kayu-kayu ini memiliki nilai ekonomi yang signifikan.

1. Kayu Gaharu (Aquilaria spp.)

Kayu Gaharu, atau dikenal sebagai Agarwood, merupakan salah satu jenis kayu termahal di dunia. Keistimewaannya terletak pada aroma harum yang dihasilkan oleh resin yang terbentuk akibat infeksi jamur pada pohon Aquilaria. Aroma ini sangat dihargai dalam industri parfum dan wewangian.

Di pasar lokal, harga Gaharu berkualitas tinggi dapat mencapai Rp 53 juta per kilogram, sementara di pasar internasional harganya bisa melonjak hingga Rp 133 juta per kilogram.

Bila disejajarkan dengan harga emas maka kayu jati per kg setara dengan 67 gram emas. Seperti diketahui, harga emas Antam hari ini, Sabtu (26/4/2025) sebesar Rp 1,965 juta per gram batang.

A Saudi man holds a handful of Oud or Agarwood at his shop in Riyadh, 10 October 2007. Oud, also known by the names Agrawood and Aloeswood, in the resinous aromatic heartwood of the Aquilaria tree, native to southeast Asia, that is highly valued for its pleasing fragrance and thus used as incense. Oud is one of the products that Saudi Muslims traditionally stock-up on in preparation for the Eid al-Fitr festivities that mark the end of Ramadan. AFP PHOTO/HASSAN AMMAR (Photo credit should read HASSAN AMMAR/AFP via Getty Images)Foto: Kayu Gaharu (Photo HASSAN AMMAR/AFP via Getty Images)
A Saudi man holds a handful of Oud or Agarwood at his shop in Riyadh, 10 October 2007. Oud, also known by the names Agrawood and Aloeswood, in the resinous aromatic heartwood of the Aquilaria tree, native to southeast Asia, that is highly valued for its pleasing fragrance and thus used as incense. Oud is one of the products that Saudi Muslims traditionally stock-up on in preparation for the Eid al-Fitr festivities that mark the end of Ramadan. AFP PHOTO/HASSAN AMMAR (Photo credit should read HASSAN AMMAR/AFP via Getty Images)

Permintaan global terhadap Gaharu sangat tinggi, terutama dari negara-negara Timur Tengah dan Asia Timur. Pohon Gaharu tumbuh optimal di daerah dengan curah hujan tinggi dan tanah yang baik drainasenya. Proses penanaman memerlukan perawatan khusus, termasuk inokulasi jamur untuk menghasilkan resin beraroma khas. Pengolahan Gaharu melibatkan ekstraksi resin dan pengeringan sebelum siap dipasarkan.

2. Kayu Eboni (Diospyros spp.)

Kayu Eboni, atau Ebony, dikenal karena warnanya yang hitam pekat dan tekstur yang halus. Kayu ini sering digunakan dalam pembuatan alat musik seperti biola, gitar, dan piano, serta furnitur mewah.

Eboni atau Pohon kayu hitam Sulawesi (Diospyros celebica), kerap disebut si hitam yang menawan dari hutan tropis.Kayunya yang eksotis memiliki kekerasan yang luar biasa

Kepadatan tinggi kayu Eboni membuatnya tenggelam dalam air, menandakan kualitasnya yang superior.

Kayu eboniFoto: Kemenetrian Kehutaan
Kayu eboni

Harga kayu Eboni berkisar sekitar Rp7 juta per meter kubik, terutama untuk kualitas terbaik dengan warna hitam merata. Negara-negara seperti Jepang dan Eropa menjadi tujuan utama ekspor kayu ini. Pohon Eboni tumbuh di daerah tropis dengan curah hujan sedang hingga tinggi. Penanaman Eboni memerlukan waktu yang lama hingga mencapai ukuran panen, dan pengolahannya melibatkan pengeringan serta pemotongan presisi untuk mempertahankan kualitas dan estetika kayu.

3. Kayu Cendana (Santalum album)

Kayu Cendana dikenal karena aromanya yang khas dan menenangkan, menjadikannya bahan utama dalam industri parfum dan wewangian. Selain itu, minyak atsiri yang dihasilkan dari kayu Cendana memiliki nilai ekonomi tinggi dan digunakan dalam berbagai produk kecantikan dan kesehatan.

Kayu cendanaFoto: dlhk aceh
Kayu cendana

Harga kayu Cendana di pasar Indonesia berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta per kilogram. Negara-negara seperti India dan China menjadi pasar ekspor utama kayu ini. Pohon Cendana tumbuh optimal di daerah kering dengan curah hujan antara 850-1200 mm per tahun dan tanah berpasir atau berbatu. Penanaman Cendana memerlukan pohon inang karena sifatnya yang semi-parasitik. Pengolahan kayu Cendana melibatkan ekstraksi minyak melalui proses penyulingan.

4. Kayu Merbau (Intsia spp.)

Kayu Merbau memiliki warna merah kecoklatan dengan serat yang menarik, menjadikannya pilihan populer dalam industri konstruksi dan pembuatan lantai kayu.

Kekerasan dan daya tahan terhadap serangan hama membuatnya sangat dihargai. Harga kayu Merbau bervariasi tergantung kualitas dan ukuran, namun umumnya mencapai jutaan rupiah per meter kubik.

Kayu merbau. (Dok. uptpth.dishut.jatimprov)Foto: Kayu merbau. (Dok. uptpth.dishut.jatimprov)
Kayu merbau. (Dok. uptpth.dishut.jatimprov)

Pasar ekspor utama kayu Merbau meliputi negara-negara di Asia dan Eropa. Pohon Merbau tumbuh di hutan tropis dengan tanah aluvial dan ketinggian hingga 400 meter di atas permukaan laut. Proses penanaman memerlukan perawatan intensif, sementara pengolahan kayu Merbau melibatkan pengeringan dan pemotongan sesuai spesifikasi industri.

Kayu ini berasal dari Papua dan Maluku, sering digunakan untuk konstruksi berat dan lantai premium.

Kayu ini memiliki warna coklat kemerahan dengan serat yang menarik serta tahan terhadap rayap dan kelembaban tinggi, sehingga cocok untuk lingkungan tropis. Kayu merbau sering digunakan sebagai bahan lantai dansa karena kekuatannya. Perkiraan harga kayu merbau berkisar antara Rp6.000.000 - Rp9.000.000 per meter kubik.

5. Kayu Jati (Tectona grandis)

Kayu Jati telah lama dikenal sebagai salah satu kayu terbaik untuk pembuatan furnitur dan konstruksi bangunan karena kekuatan dan ketahanannya terhadap cuaca serta serangga. Seratnya yang indah dan kemampuan tahan lama menjadikannya sangat diminati. 

Kayu jati sering digunakan dalam pembuatan furnitur mewah dan konstruksi kapal karena ketahanannya terhadap air.

Harga kayu jati bervariasi tergantung pada kualitas dan sumbernya. Kayu jati perhutani dengan kualitas premium berkisar antara Rp15.000.000 - Rp20.000.000 per meter kubik, sementara kayu jati rakyat dengan kualitas menengah berkisar antara Rp8.000.000 - Rp12.000.000 per meter kubik.

Bila disejajarkan dengan harga emas maka kayu jati per kubiknya setara dengan 10 gram emas. 

Kayu Jati. (Dok. Perhutani)Foto: Kayu Jati. (Dok. Perhutani)
Kayu Jati. (Dok. Perhutani)

Negara-negara seperti Amerika Serikat dan Eropa menjadi tujuan utama ekspor kayu Jati. Pohon Jati tumbuh optimal di daerah dengan musim kering yang jelas dan tanah berdrainase baik.

Penanaman Jati memerlukan waktu panjang hingga mencapai ukuran panen, biasanya sekitar 20 hingga 25 tahun. Pengolahan kayu Jati melibatkan proses pengeringan alami untuk mengurangi kadar air sebelum digunakan dalam pembuatan produk akhir.

Permintaan global terhadap kayu-kayu berkualitas tinggi dari Indonesia terus meningkat, menciptakan peluang ekspor yang signifikan bagi pengusaha kayu. Namun, penting untuk memastikan bahwa praktik penebangan dan perdagangan kayu dilakukan secara legal dan berkelanjutan untuk menjaga kelestarian hutan Indonesia.

6.Kayu Sonokeling

Kayu sonokeling, yang juga dikenal sebagai rosewood Indonesia, memiliki warna gelap eksotis dengan pola serat unik. Kayu ini banyak digunakan untuk pembuatan alat musik, furnitur mewah, dan kerajinan tangan.

Nilai estetikanya tinggi karena kontras warna antara kayu teras dan gubalnya. Sonokeling juga memiliki kemampuan resonansi suara yang baik, menjadikannya pilihan utama untuk alat musik seperti gitar dan piano. Harga kayu sonokeling diperkirakan berkisar antara Rp10.000.000 - Rp15.000.000 per meter kubik.

Kayu sonokeling. (Dok. Perhutani)Foto: Kayu sonokeling. (Dok. Perhutani)
Kayu sonokeling. (Dok. Perhutani)

7. Kayu Mahoni

Kayu mahoni memiliki warna merah kecoklatan yang elegan dan sering digunakan sebagai alternatif lebih terjangkau dari jati. Serat kayunya yang halus memudahkan proses finishing dengan hasil akhir yang sangat baik.

Meskipun lebih ringan dibandingkan jati, mahoni tetap cukup kuat untuk digunakan dalam pembuatan furnitur berkualitas. Kayu ini juga sering digunakan dalam pembuatan instrumen musik klasik karena kualitas akustiknya. Perkiraan harga kayu mahoni berkisar antara Rp5.000.000 - Rp7.000.000 per meter kubik.

8. Kayu Mindi

Kayu mindi sering digunakan untuk furnitur ringan dan dekorasi interior. Kayu ini memiliki pola serat menarik dengan warna coklat muda hingga kemerahan. Mudah diolah dan diukir, menjadikannya pilihan populer untuk berbagai desain furnitur.

Kayu mindi juga memiliki sifat anti-bakteri alami, sehingga sering digunakan untuk peralatan dapur. Perkiraan harga kayu mindi berkisar antara Rp3.000.000 - Rp4.500.000 per meter kubik.

Kayu mindi. (Dok. Perhutani)Foto: Kayu mindi. (Dok. Perhutani)
Kayu mindi. (Dok. Perhutani)


Pemilihan jenis kayu yang tepat sangat penting dalam industri furnitur, tidak hanya untuk estetika tetapi juga untuk memastikan kualitas dan daya tahan produk. Dengan memahami karakteristik, kelebihan, dan harga masing-masing jenis kayu, produsen dapat menghasilkan furnitur berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan pasar global.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mae)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |