Jakarta, CNBC Indonesia - Berbicara soal kapasitas listrik nasional seolah tak ada habisnya. Terbaru, Ketua Komisi XII DPR, Bambang Patijaya menyatakan, kapasitas listrik nasional ditargetkan dapat mencapai 107 Gigawatt (GW) dalam waktu 15 tahun ke depan.
Peningkatan kapasitas listrik tersebut diperlukan sebagai langkah strategis dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8% di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Bila dirinci, dari total kapasitas listrik sebesar 107 GW tersebut, 75% di antaranya diharapkan berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT).
"Dalam 15 tahun ke depan Indonesia bangun 107 GW 75% dari energi EBT. Dari 107 GW untuk mendukung ekonomi 8%," kata Bambang, dikutip Kamis (20/2/2025).
Kendati demikian, ia tidak menutup fakta bahwa beberapa jenis pembangkit EBT seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) memiliki kelemahan. Dalam hal ini, PLTS bersifat intermiten atau tak selalu bisa diandalkan karena bergantung pada cuaca dan keberadaan cahaya matahari.
"Kelemahan energi solar dari matahari dan angin bergantung dengan alam butuh sehingga tidak pengaruh dengan supply," imbuh dia.
Dengan begitu, dibutuhkan pembangkit listrik berbasis baseload dengan minimal kapasitas 57 GW guna mengatasi persoalan intermiten dari pembangkit EBT tersebut.
(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Strategi Kelistrikan Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8%
Next Article Video: Penasihat Presiden Beberkan Strategi Kurangi Impor BBM & LPG