Zulhas Mau Hidupkan Lagi 20.000 Ha Tambak Mati di Pantura, untuk Apa?

4 days ago 11

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus memperkuat langkah menuju swasembada pangan, termasuk dengan meningkatkan ketersediaan sumber protein hewani. Salah satu upaya yang ditempuh tahun ini adalah merevitalisasi 20.000 hektare lahan tambak yang sudah lama tidak aktif.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, khususnya dari protein seperti ikan, ayam, telur, daging, dan susu, menjadi prioritas pemerintah saat ini.

"Mudah-mudahan tahun ini akan dibangun 20.000 hektare tambak di Jawa. Di luar Jawa juga akan dikembangkan tambak udang dan penangkapan ikan terukur (PIT)," kata Zulhas saat ditemui di kantornya, Selasa (8/4/2025).

Zulhas menjelaskan, program 20.000 lebih hektare tambak ini tidak akan membuka lahan baru, melainkan memanfaatkan kembali tambak-tambak lama yang selama ini terbengkalai. Dari sekitar 70.000 hektare tambak yang ada, tahun ini pemerintah akan memulai dengan merevitalisasi 20.000 hektare terlebih dahulu.

"Tambak yang lama-lama itu, seperti bekas tambak udang windu, akan kita hidupkan kembali. Ini pekerjaan besar, dan akan kita mulai di pulau Jawa, seperti daerah Pantura, paling banyak akan di Jawa Barat," ujarnya.

Presiden Prabowo Subianto meninjau Tambak Budidaya Ikan Nila di BLUPPB, Karawang bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. (Instagram @prabowo)Foto: Presiden Prabowo Subianto meninjau Tambak Budidaya Ikan Nila di BLUPPB, Karawang bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. (Instagram @prabowo)
Presiden Prabowo Subianto meninjau Tambak Budidaya Ikan Nila di BLUPPB, Karawang bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. (Instagram @prabowo)

Tak hanya fokus pada tambak, pemerintah juga berencana memperkuat sektor pakan ternak dan ikan. Menurut Zulhas, pakan adalah kunci utama dalam keberhasilan budi daya ayam dan ikan.

"Pemerintah juga akan mengembangkan pabrik pakan. Ini penting agar hasil produksi jagung kita bisa terserap dengan baik dan harga di tingkat petani tetap stabil," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menilai keterlibatan pemerintah dalam produksi pakan bisa menciptakan persaingan harga yang lebih sehat di pasar.

"Kalau pemerintah ikut masuk ke sektor pakan, kita bisa ikut mengendalikan harga seperti Bulog. Jadi, harga tidak hanya ditentukan segelintir pihak. Akan ada kompetisi yang baik di situ," pungkasnya.


(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Zulhas Sulap Sampah Bantar Gebang Jadi Bahan Bakar Energi

Next Article Menko Zulhas Lantik 8 Pejabat Eselon I, Siap Kejar Swasembada Pangan

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |