Was-was Kebijakan Trump, Rupiah Melemah dan Dolar Menguat ke Rp16.280

2 weeks ago 10

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah usai menguat selama tiga hari beruntun. Pelemahan salah satunya dipicu oleh kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dilansir dari Refinitiv pada pembukaan perdagangan Selasa (25/2/2025), rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah 0,06% pada posisi Rp16.280/US$1.

Sementara, pada perdagangan kemarin Senin (24/2/2025), rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat 0,18% di level Rp16.270/US$1. Penutupan tersebut menjadi penguatan rupiah terhadap dolar AS selama tiga hari beruntun.

Dari sisi DXY, indeks dolar AS pada perdagangan hari ini Selasa (25/2/2025), hingga pukul 09.00 WIB DXY menguat 0,05% di level 106,65.

Pelemahan rupiah pada perdagangan pagi hari ini salah satunya dipicu kebijakan Trump.

Presiden Donald Trump mengatakan pada Senin (24/2/2025) bahwa tarif besar-besaran AS terhadap impor dari Kanada dan Meksiko akan dilanjutkan ketika penundaan penerapan selama sebulan berakhir minggu depan. Kebijakan ini diperkirakan baka meningkatkan ketidakpastian global sehingga pasar mata uang pun tertekan, termasuk rupiah.

"Tarif tersebut akan dilanjutkan sesuai jadwal," kata Trump saat ditanya dalam konferensi pers di Gedung Putih apakah tarif yang ditunda untuk kedua mitra dagang AS tersebut akan segera diberlakukan kembali, dikutip dari CNBC International.

Presiden mengklaim bahwa AS telah dimanfaatkan oleh negara-negara asing dalam hampir segala hal dan menegaskan kembali rencananya untuk menerapkan tarif timbal balik atau resiprokal yang disebutkan.

"Jadi tarif tersebut akan dilanjutkan, ya, dan kami akan mengejar banyak hal yang tertinggal," kata Trump.

Trump menandatangani perintah eksekutif pada 1 Februari yang memberlakukan tarif 25% pada produk-produk dari Meksiko dan Kanada, serta tarif 10% pada energi Kanada.

Presiden mendasarkan perintah tersebut pada dugaan kegagalan Meksiko dan Kanada dalam menghentikan kejahatan dan perdagangan narkoba di perbatasan AS mereka.

Namun, Trump menunda tarif baru tersebut dua hari kemudian setelah Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau membuat janji terpisah untuk meningkatkan upaya pengawasan perbatasan mereka.

Rupiah ditutup menguat pada perdagangan kemarin usai Presiden Prabowo resmi meluncurkan Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin (24/2/2025) sebagai badan pengelola investasi baru. Presiden RI Prabowo Subianto menandatangani sejumlah regulasi yang mengatur tata kelola dan operasional Danantara, termasuk Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2025 dan Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2025.

Danantara diproyeksikan memiliki dana kelolaan (AUM) lebih dari US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14.710 triliun, menjadikannya salah satu sovereign wealth fund (SWF) terbesar di dunia.

Prabowo menegaskan bahwa Danantara akan berfokus pada proyek hilirisasi, energi terbarukan, manufaktur canggih, serta produksi pangan dan petrokimia. Dengan pendanaan awal sebesar US$ 20 miliar, badan ini ditargetkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8% per tahun.

Dengan adanya Danantara maka investasi diharapkan bisa meningkat dan membuat Indonesia semakin menarik bagi asing. Kondisi ini bisa membantu rupiah ke depan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(saw/saw)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Menguat, IHSG Malah Lesu

Next Article Rupiah Kembali Tertekan, Dolar AS Naik ke Rp 15.505

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |