Warga India Ramai-Ramai Temui Peramal Agar Bisa Kaya Raya

1 day ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Keberhasilan berbisnis ternyata bukan semata-mata akibat kemampuan matematika dan berwirausaha, tetapi juga berkat peran para peramal. Ini dibuktikan langsung oleh beberapa warga India yang berubah nasib jadi kaya usai menemui peramal.

Bagi masyarakat India yang percaya, peramal bisa membantu memberikan petunjuk terkait keputusan-keputusan besar. Mulai dari urusan politik hingga bisnis, khususnya terkait cara mengetahui kerugian hingga jenis bisnis yang cocok dijalankan bagi seseorang.

Salah satu orang yang kerap datang menemui peramal adalah orang terkaya ke-1 di India, Mukesh Ambani. Pria pemilik harta US$ 91,7 miliar itu dikabarkan sering menemui peramal bernama Chandrashekar Sharma.

Kepada Wall Street Journal, Sharma mengaku telah memberikan nasihat khusus kepada keluarga Ambani selama lebih dari dua dekade. Dia memberikan nasihat seputar keluarga, bisnis, hingga lokasi kantor, waktu usaha dan konstruksi bangunan.

"20-25% yang dikonsultasikan masalah bisnis, dan sebagian besar masalah pribadi," tutur Sharma.

Percaya atau tidak, berkat nasihat-nasihat Sharma, nama dan kekayaan Mukesh Ambani bisa melejit lewat bisnis petrokimia yang digeluti sejak 1966. Selain Ambani, peramal berusia 62 tahun itu juga sering menerima tamu para penguasa. Bahkan, 80% kliennya adalah para pengusaha India yang meyakini bahwa pertumbuhan finansial sangatlah penting.

Maka, mereka pun datang ke peramal. 

"Mereka pikir peramal bisa mengatur kehidupan pribadi mereka," katanya. 

Selama menjadi peramal, Sharma memprediksi masa depan seseorang dengan melihat tanggal lahir. Dia mencocokkan tanggal lahir dengan posisi planet dan bintang. Nantinya, hasil pencocokan bakal ditafsirkan untuk bisa melihat masa depan seperti apa. Selain itu, Sharma juga bisa melakukan peramalan lewat kartu tarot dan telapak tangan.

Hal ini dibuktikan sendiri oleh pengusaha lain bernama Ashish Bansal. Ketika memulai bisnis, pengusaha itu mendatangi peramal untuk menentukan jenis bisnis dan komoditas terbaik yang bakal dijalani. Sang peramal lalu melihat tanggal kelahirannya dan menafsirkan bahwa Bansal harus berbisnis sesuatu yang berwarna putih. Sebab dia lahir di bulan putih. 

Alhasil, dia pun melakukan usaha jual-beli beras yang berwarna putih. Tak disangka, bisnis itu sukses membuat namanya naik daun. Sejak saat itulah, pria berusia 42 tahun itu rutin menghubungi peramal. Dia mengaku tarif para peramal berbeda-beda. Paling murah US$ 1 per menit. Dia sendiri punya peramal dari paling mahal hingga murah. 

"Setiap peramal punya tingkat kenyamanan yang berbeda," tutur Bansal.

Menurut profesor di Indian Business School, Kavil Ramachandran, fenomena mendatangi peramal menjadi kelaziman di India. Tak hanya pengusaha, tetapi juga para politisi hingga orang biasa. Mereka berpikir peramal akan memberi petunjuk atas keputusan-keputusan besar. 

"Mereka berpikir masa depan dapat dikendalikan seperti ini, sehingga Anda dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya kesalahan," tutur Kavil.

Sama Seperti di Indonesia 

Fenomena pengusaha mendatangi peramal atau mempercayai ramalan juga terjadi di Indonesia. Tak sedikit pengusaha Indonesia, khususnya dari kelompok Tionghoa, yang percaya ramalan. Salah satu kisah populer terjadi pada pengusaha Indonesia, Sudono Salim, yang percaya peramal Gunung Kawi.

Gunung Kawi memang dikenal sebagai tempat orang-orang meminta ramalan. Dalam Liem Sioe Liong dan Salim Group (2016), Salim mengaku rela berpergian Surabaya-Gunung Kawi selama 3 jam lebih untuk berdiam diri khusus di kuil. Di sana dia akan menggoyang-goyangkan lidi dengan tulisan tertentu sampai sebatang lidi itu keluar.

Nantinya, tulisan lidi itu bakal dibaca dan ditafsirkan oleh rahib atau peramal. Tiap kali peramal berucap, Salim sangat mempercayainya. Dia tak ingin salah atau mengalami kerugian jika tidak menuruti perkataan peramal. Sejak saat itu, percaya atau tidak, nama Salim sebagai pengusaha pun melejit. Begitu juga kekayaannya yang ikutan meroket.


(mfa/mfa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Pilihan Saat RI Berebut Dana Asing Dengan India Cs

Next Article Soal Dapen, OJK Mau Contoh India dan China

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |