Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto memiliki program besar untuk memperbaiki kinerja penerimaan negara. Program ini akan melibatkan Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu.
Adik kandung Prabowo, Hashim Djojohadikusumo mengatakan, program peningkatan penerimaan negara itu akan dipimpin langsung oleh Anggito Abimanyu. Program ini, lanjutnya, terkait dengan rasio pajak.
"Program peningkatan revenue ratio, ini akan segera ditingkatkan, program ini dipimpin Pak Anggito," kata Hashim dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Hashim berujar, Prabowo sangat ambisius dalam program ini. Mekanismenya ialah mencari penerimaan negara lebih kuat supaya APBN surplus, salah satunya untuk mengumpulkan penerimaan negara dari sektor-sektor usaha yang selama ini abu-abu atau grey economy.
Dengan program itu, Hashim mengatakan, Prabowo menargetkan rasio penerimaan negara akan naik dari target tahun ini 12,1% menjadi serupa dengan Kamboja di level 18%, dan tahun-tahun setelahnya menjadi 23% seperti Vietnam dan Kamboja.
"Menurut World Bank, dan saya sudah ketemu 7x dengan tim, merek katakan Indonesia sangat mungkin sama dengan Kamboja, dampaknya tahun ini pemerintah mengharapkan revenue kita 12,1%," ucap Hashim.
"Berarti kalau 18% Bank Dunia katakan kita bisa berarti ada tambahan revenue penerimaan negara US$ 60 miliar per tahun atau Rp 900 triliun per tahun tambahan," tegasnya.
(arj/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Hashim Bicara Danantara, PDB 8% - Program 1 Juta Rumah Prabowo
Next Article Hashim Ungkap Bukti Prabowo Pro-Bisnis & Pro-Rakyat