Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan sedang viral soal bakar baru bernama Bobibos. Penemuan jenis bahan bakar nabati (BBN) baru yang disebut mampu menekan emisi hampir hingga nol.
Bahan bakar tersebut juga diklaim memiliki nilai research octane number (RON) mencapai 98. Mengenai kabar tersebut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya angkat suara.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, mengaku sampai saat ini belum ada koordinasi resmi antara pihak penemu bahan bakar Bobibos dengan Kementerian ESDM.
Namun, pihaknya menerima usulan dari penemu agar bahan bakar tersebut diuji di laboratorium Kementerian ESDM.
"Tapi kan hasil ujinya kan ini masih secret agreement, maksudnya masih tertutup ya. Saya belum bisa menyampaikan tersebut. Kalau minta uji berarti kan hasilnya laporan hasil uji, bukan sertifikasi ya," kata Laode, dikutip Sabtu (8/11/2025).
Menurut Laode, untuk bisa dikategorikan sebagai bahan bakar resmi, produk tersebut harus melalui serangkaian tahapan evaluasi dan uji coba yang membutuhkan waktu tidak sebentar. Proses ini melibatkan berbagai lembaga termasuk LEMIGAS.
"Ya, jadi sebenarnya banyak yang membuat seperti ini, ada juga kan dari plastik pernah itu, bikin bensin dari plastik. Seperti ini banyak, tapi kita tidak ingin menanggapi satu per satu lah. Saya ingin menyampaikan prosedur legal bagaimana suatu BBM tersebut disahkan oleh pemerintah untuk menjadi bahan bakar resmi," ujarnya.
Sebagai informasi, BBM baru itu sebelumnya sudah diluncurkan di Bogor, pada pekan lalu. Bobibos adalah singkatan dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos! berasal dari tanaman yang mudah tumbuh di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di lahan persawahan.
(ven/haa)
[Gambas:Video CNBC]

4 hours ago
12

















































