Vatikan Punya 5.000 Properti Senilai Rp 50 T, Investasi Saham-Obligasi

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Vatikan membuktikan diri bahwa institusi agama bisa sejalan dengan upaya mensejahterakan umat melalui investasi yang tepat.

Pada awal 1980-an, ketika Michael Bloomberg mendirikan Bloomberg L.P., sedikit yang dapat memprediksi bagaimana perusahaan ini akan merevolusi industri informasi keuangan global.

Namun, keputusan penting diambil pada 1982 yakni menjadikan Vatikan sebagai klien pertama untuk Bloomberg Terminal. Ini menjadi tonggak awal yang menentukan dalam perjalanan sukses Bloomberg.

Dilansir dari Reuters, Vatikan, yang dikenal dengan pengelolaan aset besar dan kebutuhan akan informasi pasar yang cepat dan akurat, menjadi pelanggan pertama yang menggunakan platform Bloomberg Terminal.

Dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam memantau pasar keuangan global, Vatikan memanfaatkan sistem tersebut untuk mengakses data secara real-time, yang sangat penting bagi pengambilan keputusan investasi mereka.

Keputusan ini bukan hanya meningkatkan kapasitas Vatikan dalam mengelola portofolio mereka, tetapi juga memberikan bukti bagi calon klien lain tentang kemampuan unggul sistem Bloomberg.

Seorang pelancong melihat layar yang menampilkan informasi keberangkatan penerbangan di dalam gedung terminal 2 di Bandara Internasional Incheon di Incheon, Korea Selatan, Kamis, 18 Januari 2018. Terminal baru dibuka hari ini. (File Foto - SeongJoon Cho/Bloomberg via Getty Images)Foto: Seorang pelancong melihat layar yang menampilkan informasi keberangkatan penerbangan di dalam gedung terminal 2 di Bandara Internasional Incheon di Incheon, Korea Selatan, Kamis, 18 Januari 2018. Terminal baru dibuka hari ini. (File Foto - Bloomberg via Getty Images/Bloomberg)
Seorang pelancong melihat layar yang menampilkan informasi keberangkatan penerbangan di dalam gedung terminal 2 di Bandara Internasional Incheon di Incheon, Korea Selatan, Kamis, 18 Januari 2018. Terminal baru dibuka hari ini. (File Foto - SeongJoon Cho/Bloomberg via Getty Images)

Keunggulan Bloomberg Terminal yang menawarkan akses cepat ke data pasar, analisis ekonomi, dan informasi keuangan real-time, semakin menarik perhatian dari berbagai institusi finansial besar di seluruh dunia.

Keberhasilan Vatikan sebagai klien pertama mendorong Bloomberg L.P. untuk terus memperluas jangkauan layanannya kepada lebih banyak pelanggan global, termasuk bank, hedge fund, dan institusi keuangan besar lainnya.

Bloomberg Terminal sendiri telah berkembang pesat sejak saat itu. Hingga 2021, lebih dari 325.000 terminal digunakan oleh para profesional keuangan di lebih dari 120 negara.

Bloomberg kini mendominasi pasar perangkat lunak keuangan dengan pangsa pasar yang diperkirakan mencapai 33% hingga 40% secara global, mengalahkan para pesaing seperti Refinitiv dan FactSet. Keberhasilan Bloomberg L.P. ini tak lepas dari langkah cerdas mereka untuk memulai hubungan dengan klien bergengsi seperti Vatikan, yang memberi perusahaan reputasi dan validasi pada awal perjalanan mereka.

Vatikan, dengan aset dan kekayaan yang sangat besar, memilih Bloomberg Terminal bukan hanya untuk keuntungan teknis, tetapi juga untuk menghadirkan solusi yang lebih efektif dalam pengelolaan portofolio mereka di tengah dinamika pasar global yang semakin kompleks. Pada akhirnya, hubungan ini menjadi salah satu aspek yang membantu Bloomberg untuk meraih posisi dominan dalam pasar informasi keuangan.

Turis menjadi salah satu sumber pendapatan VatikanFoto: Pexels
Turis menjadi salah satu sumber pendapatan Vatikan

Portofolio keuangan Vatikan sangat luas dan beragam, mencakup investasi di berbagai sektor seperti saham, obligasi, dan properti, serta kepemilikan real estat yang signifikan.

Institute for Religious Works (IOR), yang juga dikenal sebagai Bank Vatikan, memainkan peran sentral dalam mengelola aset-aset ini dan memfasilitasi transaksi keuangan bagi Takhta Suci serta organisasi-organisasi yang berafiliasi dengannya.

Kantor investasi Vatikan, APSA, telah mencetak keuntungan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, yang turut berkontribusi pada anggaran operasional dan pertumbuhan aset Vatikan.

Vatikan Catat Laba Investasi €45,9 Juta di Tengah Reformasi Keuangan Paus Fransiskus

Kantor Investasi Vatikan (APSA) melaporkan laba investasi sebesar €45,9 juta atau sekitar Rp860 miliar pada 2023 (1€= 18.733). Laba ini meningkat signifikan dari €32,3 juta pada tahun sebelumnya.

Seluruh keuntungan ini digunakan untuk mendukung operasional Takhta Suci dan memperkuat cadangan aset Vatikan, di tengah upaya reformasi finansial besar-besaran yang dipimpin langsung oleh Paus Fransiskus.

Reformasi tersebut mencakup modernisasi sistem keuangan Vatikan yang sebelumnya sempat dilanda skandal dan kurang transparan. Melalui pendekatan baru yang berbasis pada prinsip-prinsip moral dan ajaran sosial Gereja Katolik, Paus Fransiskus memperketat kebijakan investasi dengan melarang keterlibatan dalam sektor-sektor seperti senjata, pornografi, tambang destruktif, dan industri terkait aborsi.

FILE - Pope Francis leaves at the end of his weekly general audience in St. Peter's Square, at the Vatican, Wednesday May 15, 2019. (AP Photo/Andrew Medichini, File)Foto: AP/Andrew Medichini
FILE - Pope Francis leaves at the end of his weekly general audience in St. Peter's Square, at the Vatican, Wednesday May 15, 2019. (AP Photo/Andrew Medichini, File)

Dalam laporan resmi, APSA juga menyebut bahwa aset properti Vatikan memiliki nilai lebih dari €2,7 miliar atau sekitar Rp 50,6 triliun. Sekitar separuh dari properti tersebut disewakan di pasar terbuka, sementara sisanya digunakan untuk kegiatan gereja atau disewakan dengan tarif rendah.

Meski menunjukkan kinerja keuangan yang membaik, Vatikan masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk defisit anggaran dan kewajiban pensiun besar. Reformasi yang digalakkan Paus Fransiskus dinilai sebagai langkah penting untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap manajemen keuangan institusi Gereja.

APSA mengelola properti dan investasi Vatikan, membayar gaji, serta berfungsi sebagai kantor pembelian dan departemen sumber daya manusia.

Dikutip dari The Guardian, anggaran APSA yang memuat 30 halaman menunjukkan bahwa lembaga tersebut memiliki 4.051 properti di Italia dan sekitar 1.120 di luar negeri, tidak termasuk kedutaan Vatikan di seluruh dunia.

Hanya sekitar 14% dari properti di Italia disewakan dengan harga pasar, sementara sisanya disewakan dengan tarif lebih rendah, banyak di antaranya kepada pegawai gereja. Sekitar 40% adalah bangunan institusional seperti sekolah, biara, dan rumah sakit.

Dokumentasi juga menunjukkan bahwa  APSA memiliki properti investasi di kawasan elit seperti London, Jenewa, Lausanne, dan Paris.

Salah satu bangunan di South Kensington, London, menyebabkan kerugian besar setelah dibeli oleh Sekretariat Negara Vatikan sebagai investasi pada 2014.

Daftar Paus dengan Jabatan TerlamaFoto: Kolase Foto Paus, (CNBC Indonesia/ Edward Ricardo)
Daftar Paus dengan Jabatan Terlama

Anggaran Takhta Suci mencakup administrasi pusat Gereja Katolik Roma (Kuria) yang mengatur 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia, perwakilan diplomatik global, dan operasi medianya.

Kota Vatikan, termasuk Museum Vatikan dan Bank Vatikan, memiliki anggaran yang terpisah.

Pandemi Covid-19 sempat memukul pendapatan Vatikan pada 2020. Basilika Santo Petrus dan Museum Vatikan - yang biasanya menerima sekitar 6 juta pengunjung berbayar pada 2019 - ditutup atau hanya dibuka sebagian besar waktu selama 2020.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mae/mae)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |