Jakarta, CNBC Indonesia - PT Vale Indonesia Tbk menyadari urgensi penerapan prinsip-prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST) bagi masa depan industri Tanah Air. Febriany Eddy sebagai Direktur Utama Vale menjadi komandon utama dalam penerapan prinsip tersebut.
Febriany Eddy menjadi Chief Executive Officer (CEO) & Presiden Direktur sejak April 2021. Kepemimpinan Febriany dalam membawa Vale lebih hijau dan berkelanjutan sudah mendatangkan Green Leadership dalam Anugerah Lingkungan PROPER 2024 pada Senin (24/2/2025) di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Penghargaan Public Disclosure Program for Environmental Compliance (PROPER) menjadi ajang apresiasi bagi perusahaan serta pemimpin perusahaan yang berkomitmen terhadap praktik bisnis berkelanjutan dan tanggung jawab lingkungan.
Dinamika yang berkembang saat ini menyebutkan bahwa industri ekstraktif seperti yang dijalankan PT Vale, dihadapkan pada tiga isu penting pertambangan berkelanjutan, yakni deforestasi, emisi karbon, dan keanekaragaman hayati.
Ketiga isu tersebut menjadi tantangan mengingat wilayah operasional Perseroan berada di wilayah yang kaya keanekaragaman hayati dan garis Wallacea. Pada faktanya, dari wilayah pertambangan PT Vale seluas 118 ribu hektar, hanya 48% yang bisa ditambang, dan dari 48% area tersebut, 90% merupakan hutan lindung.
Foto: Laporan Keberlanjutan INCO
Laporan Keberlanjutan INCO
Kondisi lain yang menjadi tantangan tapi juga peluang bagi PT Vale untuk berkontribusi pada pengembangan wilayah dan pemberdayaan masyarakat, adalah aspek sosial.
Sebagian area pertambangan kami berada di wilayah terpencil dengan infrastruktur terbatas, sehingga melalui kegiatan yang dijalankan, Perseroan bisa berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur, mempromosikan lapangan kerja lokal, kontraktor lokal, dan juga pengembangan masyarakat.
Saat ini, persentase pelibatan pemasok nasional dan lokal dalam rantai pasok PT Vale mencapai 72,5%
Peran Vale dalam mendukung keberlanjutan menjadi sangat signifikan di tengah maraknya kebutuhan transformasi menuju ekonomi rendah karbon.
Vale Indonesia menjalankan kegiatan operasi jangka panjang melalui praktik-praktik keberlanjutan dan terus melakukan inovasi dan investasi dalam teknologi ramah lingkungan yang meminimalkan dampak negatif pertambangan, serta menjunjung tinggi prinsip keberlanjutan dengan membentuk kemitraan yang kuat bersama komunitas lokal.
Sejalan dengan penerapan Prinsip-prinsip Pengelolaan Tambang Berkelanjutan Berdasarkan Kerangka Kerja Pembangunan Berkelanjutan International Council of Mining and Metals (ICMM), PT Vale menjalankan praktik-praktik pertambangan yang berkelanjutan pada seluruh kegiatan yang dilaksanakan.
Foto: Istimewa
Vale Indonesia
Pertama, dalam pengelolaan lingkungan, dalam rangka untuk mendukung Net Zero Emission (NZE) dari cakupan 1 dan cakupan 2 tahun 2050, PT Vale fokus pada penerapan energi baru terbarukan (EBT) guna mengurangi emisi karbon dengan target pengurangan emisi karbon hingga 33% pada tahun 2030.
Seluruh proyek pengembangan telah melalui proses manajemen risiko komprehensif pada aspek sosial dan lingkungan, termasuk penyusunan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Hal ini memastikan bahwa potensi dampak dikaji menyeluruh dan langkah-langkah yang tepat diterapkan untuk memitigasi dampak buruk terhadap lingkungan.
Pada 2023 Perseroan juga memulai pembangunan nursery atau pusat pembibitan Indonesia Growth Project (IGP) di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Fasilitas nursery memiliki luas lahan lima hektar dengan kapasitas satu juta bibit tanaman per tahun, termasuk jenis tanaman endemik Sulawesi Tenggara. Fasilitas nursery dipersiapkan untuk reklamasi pascatambang di Blok Pomalaa, serta kebutuhan reklamasi lainnya di Kolaka.
Foto: Vele
Pengurangan emisi Vale
Selain itu, dalam hal menjaga lingkungan PT Vale berkomitmen untuk nol limbah ke TPA atau zero waste to landfill pada 2025.
Target tersebut lebih cepat lima tahun dari target pemerintah. Untuk mewujudkan target nol limbah ke TPA, Perseroan melaksanakan beberapa kegiatan pendukung selama tahun 2023, termasuk namun tidak terbatas pada pemanfaatan limbah organik sebagai pakan maggot dan kompos organik, serta pembinaan pengelolaan bank sampah kepada masyarakat.
Tak sampai disitu, untuk menurunkan intensitas konsumsi air PT Vale mewujudkannya melalui penerapan Kebijakan Efisiensi Air dan Penurunan Beban Air Limbah.
Efisiensi penggunaan air dilakukan di area pabrik, penambangan, perkantoran, serta fasilitas penunjang lainnya sebesar 1% per tahun. Jumlah air yang dikonsumsi sama dengan air yang diambil dari danau serta tidak ada air yang diambil dari wilayah water stress.
Adapun pada sepanjang 2023, PT Vale telah merealisasikan reklamasi lahan tambang seluas 3.703,6 Ha, atau 65,4% dari pembukaan lahan tambang seluas 5.667,7 Ha, dengan jumlah pohon ditanam mencapai empat juta batang.
Tidak hanya di area pertambangan, PT Vale juga melanjutkan rehabilitasi lahan dan penghutanan lintas batas di luar wilayah operasi, mencakup daerah aliran sungai (DAS) di 13 kabupaten di Sulawesi Selatan dan tiga kabupaten di Jawa Barat. Komitmen pada keanekaragaman hayati mendorong kami membangun Taman Keanekaragaman Hayati Sawerigading Wallacea, yang diresmikan Presiden Jokowi pada 30 Maret 2023, dan disiapkan sebagai pusat edukasi serta cikal bakal rumah bagi flora dan fauna endemik Sulawesi.
Foto: Kegiatan di fasilitas nursery PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. (CNBC Indonesia/Lucky Leonard Leatemia)
Kegiatan di fasilitas nursery PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. (CNBC Indonesia/Lucky Leonard Leatemia)
Kedua, dari sisi komitmen terhadap pengelolaan sosial, PT Vale hadir dan memberikan manfaat bagi masyarakat, antara lain dengan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.
Pada 2023, PT Vale memulai membangun pabrik pengolahan nikel atau smelter di Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, dan pabrik HPAL di Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
PT Vale berkomitmen memaksimalkan penyerapan tenaga kerja lokal sekaligus meningkatkan kompetensi melalui pelatihan angkatan kerja.
Manfaat lain dari keberadaan PT Vale adalah memberikan kontribusi kepada negara melalui pembayaran pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Nilai pembayaran Perseroan untuk kewajiban pajak pusat dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dikelola Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian ESDM maupun Kementerian KLHK, dan Kementerian Perhubungan periode 2011- 2023 mencapai US$1.614 juta.
Adapun pembayaran pajak daerah ke kas pemerintah provinsi dan kabupaten/kota pada lokasi kerja PT Vale untuk periode 2011-2023 mencapai US$267 juta, sementara periode 2022-2023 mencapai US$58 juta.
Ketiga, dalam hal tata kelola yang berkelanjutan. PT Vale memiliki kegiatan pertambangan yang terintegrasi, yaitu tidak hanya melakukan penambangan tapi juga pengolahan.
Sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi yang mengatur perpanjangan kontrak Perseroan menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK), pada 17 November 2023 PT Vale dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID menandatangani Heads of Agreement (HOA) PT Vale Indonesia Tbk Divestment Commitment.
Menindaklanjuti kesepakatan tersebut, Perseroan pada 26 Februari 2024 menandatangani perjanjian jual beli 1.391.087.420 lembar saham kepada MIND ID sehingga menjadi pemegang saham terbesar dengan total kepemilikan saham menjadi 34%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
(tsn/tsn)